Maskapai Penerbangan Harus Utamakan Keselamatan

Selasa, 07 Oktober 2014 - 07:15 WIB
Maskapai Penerbangan Harus Utamakan Keselamatan
Maskapai Penerbangan Harus Utamakan Keselamatan
A A A
PALEMBANG - Kondisi kabut asap masih terlihat pekat menyelimuti kawasan Kota Palembang kemarin. Meskipun aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang terlihat normal, pihak PT Angkasa Pura II tetap mengimbau tentang kepatuhan standar keamanan dari setiap maskapai penerbangan.

“Kalau imbauan secara khusus memang tidak ada, namun biasanya ya informasi. Namun kami mengharapkan semua airlines harus semakin waspada dan memperhatikan keselamatan penerbangan dan juga kepentingan para penumpang. Kita ingin ya on time, tapi jika terjadi delay, divert, cancel ataupun return to base (RTB),” tegas Pelaksana Tugas (Plt) General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Huzain Achmadi, di ruang kerjanya, Senin (6/10/2014).

Dia menuturkan, jika terjadinya kendala terutama lantaran faktor kabut asap maka harus cepat diberikan kepastian informasi. Pasalnya, jelas Huzain, tak semua orang yang bepergian menggunakan jasa penerbangan dalam urusan “senang”. Ada kalanya, penumpang memiliki urusan bisnis yang sudah memiliki target waktu, urusan keluarga hingga lainnya.

“Untuk itu, di satu sisi jika potensi delay atau cancel maka harus cepat dan diberi kepastian jawaban akan keberangkatan. Termasuk jaminan serta berika haknya jika mereka sampai harus menunggu misal sampai dua jam lamanya. Jadi maskapai pun kamiharap dapat memahami pula resiko atau imbas keterlambatan untuk penumpang. Kami juga yakin semua maskapai pun pastinya siap memberikan layanan terbaiknya,” cetusnya.

Huzain mengaku, untuk bisnis air lines memang “menjual” keselamatan. Sehingga semua harus diperhatikan mulai dari penanganan di darat untuk standar keselamatan penerbangan.

“Pada dasarnya, semua berawal di darat, baik persiapan, maintenance dan pengecekan segala kepentingan penerbangan hingga kondisi pesawat. Kalau sudah di udara sifatnya ya resiko. Untuk itu, penanganan saat di darat harus lah diutamakan. Syukur saat ini banyak maskapai menggunakan pesawat baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, untuk situasi penerbangan kemarin memang nampak normal. Hingga berita ini diturunkan belum adanya laporan pesawat yang mengalami delay ataupun divert. “Sampai saat ini (sore) penerbangan normal, dan visibility di atas 1000 meter,” jelasnya.

Huzain menambahkan, saat ini untuk menunjang penerbangan telah dipasang tiga buah Ground Mist Generator (GMG) di titik ujung run away 29 yang berfungsi memecah asap. Selain itu juga terdapat Instrument Landing System (ILS) berupa sistem pemandu pendaratan pesawat udara dengan menggunakan instrument elektronika. Efektivitas alat tergantung dari arah angin dan kapasitas.

“Kadang juga secara visual memang terlihat pekat, namun pesawat tetap bisa take off dan juga landing. Akan terukur dari visibility-nya,” imbuhnya.

Seperti hari ini (kemarin) pada pkl 06.00 Wib visibility mencapai 1.200 meter, pukul 07.00 Wib mencapai 1.100 meter, meningkat pada pkl 07.30 Wib mencapai 1.200 meter lagi, dan pkl 08.00 Wib mencapai 1000 meter dan kembali meningkat lagi menjelang siang.

“Sehingga tingkat visibility belom below, minimal biasanya 800 meter tetapi alhamdulillah hari ini (kemarin) cukup baik, sehingga incoming dan outgoing penerbangan normal belum ada delay dan divert,” jelasnya.

Situasi terparah selama beberapa waktu terakhir jelas Huzain, saat visibility sempat mencapai 200 meter dan aktivitas penerbangan sempat terhenti sampai sekitar 4,5 jam pada 26 September lalu. Hingga sebanyak 10 pesawat kedatangan dan 11 keberangkatan mengalami delay. Bahkan, penerbangan pesawat Garuda rute Palembang-Denpasar di-cancel.

“Visibility biasanya rendah pada pagid an sore hari namun kita juga tak bisa prediksi apakah semakin siang semakin bagus. Sebab tergantung cuaca dan angin. Harapan kita penerbangan dapat berjalan normal. Kita juga selalu update indormasi cuaca, jarak pandang per 30 menit,”jelasnya.

Sementara itu, Manager Administrasi dan Komersil (Atkom) PT AP II Sundjaya mengatakan, dari sisi pihak bandara sejauh ini tak mengalami kerugian. Namun jelas dia, situasi kabut asap yang menyebabkan pesawat delay dimungkinkan terasa di pihak airlines.

“Kalau jadwal terganggu karena delay atau cancel yang terasa dalah pihak maskapai dan tentu saja penumpang, namun kita akan menambah beban jika terjadi keterlambatan hingga tengah malam sehingga otomatis penerangan di landasan akan lebih panjang (pemakaian lebih),” imbuhnya.

Berdasarkan pantauan, situasi di terminal kedatangan (domestic arival) di Bandara SMB II Palembang lumayan ramai. Rafli, penumpang garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Palembang mengaku sampai Palembang tepat waktu. Selain itu, penerbangan Sriwijaya Air rute Pangkal Pinang pun onscedule. “Alhamdulillah ga delay tadi dari Jakarta ontime,” imbuhnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4661 seconds (0.1#10.140)