Sembawa Hasilkan Sapi Jantan Sejak 2013

Rabu, 15 Oktober 2014 - 01:48 WIB
Sembawa Hasilkan Sapi Jantan Sejak 2013
Sembawa Hasilkan Sapi Jantan Sejak 2013
A A A
PANGKALAN BALAI - Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan (BPTHU) Sembawa, Nugrohoi Budi Suprijantoi mengatakan, mulai 2013 lalu pihaknya sudah bisa menghasilkan bull (sapi jatan) sendiri melalui enseminasi buatan. Dengan cara ini secara bertahap Indonesia bisa meningkatkan produksi sapi dalam negeri.

"Saat ini sapi yang kita pelihara sebagian besar merupakan sapi Brahman putih dan beberapa sapi PO yang tengah dalam proses pengembangan, dengan total populasi mencapai 775 ekor (226 ekor jantan dan 549 ekor betina). Sementara untuk jumlah sapi Brahman sebanyak 211 ekor. Hasil ini berkat program pemurnian secara terus menerus melalui uji performance dan seleksi terpilih agar bisa memperoleh bibit sapi Brahman sesuai kualifikasi dan standar SNI," paparnya. Selasa (14/10/2014).

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel, Ishak Mekki mengatakan, pengembangan sapi di Sembawa bisa menjadi rujukan bagi daerah lainnya. Karena berhasil melakukan pembibitan dan pemeliharaan secara baik dan menghasilkan sapi berkualitas

"Ini bisa menjadi upaya potensial bagi masyarakat untuk mengembangkan sapi dan hewan ternak lainnya dengan cara yang sesuai standar nasional dan tidak hanya mengandalkan cara lama dalam beternak," tutupnya.

Untuk diketahui, sapi Brahman termasuk golongan sapi Zebu yang berkembang di Amerika yang beriklim panas. Sapi ini memiliki karakteristik pundak besar dan kulit yang longgar dengan lipatan kulit di bawah leher dan perut yang lebar, telinga menggantung.

Warna kulit umumnya abu-abu, tetapi ada juga yang merah. Tidak bertanduk dan hanya berupa bungkul, kepala relatif pendek dengan profil melengkung, dengan kaki panjang dan kokoh.

Tinggi sapi jantan 121-128 cm dan betina 116-123 cm. Sapi ini memiliki mutu genetik dan daya reproduksi yang paling baik dibandingan sapi lokal.

Keunggulan dari sapi Brahman antara lain pertambahan berat badan relatif cepat, prosentase karkas besar, serta merupakan sapi potong tipe dwiguna yang mampu berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang tidak menguntungkan.

Tahan terhadap gigitan caplak dan nyamuk. Resisten terhadap demam texas dan dapat beradaptasi terhadap makanan yang jelek. Merupakan tipe potong dari daerah tropis yang terbaik.

(Baca: Kementan {Launching} 22 Ekor Bibit Sapi Brahman)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3603 seconds (0.1#10.140)