Panen bagus, Petani Bawang Merah Untung Rp15 M

Kamis, 23 Oktober 2014 - 07:42 WIB
Panen bagus, Petani Bawang Merah Untung Rp15 M
Panen bagus, Petani Bawang Merah Untung Rp15 M
A A A
KULONPROGO - Para petani di Desa Srikayangan, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo panen bawang merah. Dari 100 hektar lahan, bisa dihasilkan bawang dengan bobot mencapai 2.000 ton yang setara dengan Rp20 miliar.

“Bulan Oktober ini menjadi puncak panen raya bawang merah,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan, Bambang Tri Budi Harsono di sela panen bawang merah, Rabu (22/10/2014).

Jika diasumsikan biaya produksi Rp50 juta per hektar, berarti total biaya produksi untuk 100 hektar adalah Rp5 miliar, sehingga keuntungan yang bisa dinikmati dalam waktu kurang dari dua bulan adalah Rp15 miliar.

“Desa Srikayangan akan menjadi sentra penghasil bawang merah Kulonprogo,” ujarnya.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, penanaman bawang merah ini merupakan kegiatan ideologis. Para petani ini berusaha memerangi komoditi yang masih banyak diimpor dengan menunjukkan kemandirian dalam bidang ekonomi.

“Penanaman ini juga ada unsur gotong royong, karena ada sebagian masyarakat yang mau menalangi dana untuk membantu petani membeli pipa irigasi,” jelas bupati.

Kades Srikayangan, Aris Puryanto menambahkan, sebenarnya jumlah lahan pertanian di wilayah tersebut mencapai 215 hektar. Namun baru 100 hektar yang dimanfaatkan karena terkendala irigasi. Untuk mengairi lahan harus memompa air dari sungai kemudian dialirkan ke saluran irigasi, setelah itu dipompa lagi ke lahan pertanian.

“Dengan perpompaan seperti ini lahan dimungkinkan untuk ditanami bawang merah,” jelasnya.

Para petani juga menginginkan adanya fasilitas dalam penjualan, terutama standarisasi harga. Ini penting agar harga tepat tanpa ada petani yang dirugikan. Mereka berharap ada pendampingan dari dinas terkait dan bantuan permodalan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4169 seconds (0.1#10.140)