BI Dorong Ekonomi Keuangan Syariah di Indonesia

Kamis, 30 Oktober 2014 - 06:06 WIB
BI Dorong Ekonomi Keuangan Syariah di Indonesia
BI Dorong Ekonomi Keuangan Syariah di Indonesia
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat perekonomian global.

Hal tersebut dilakukan karena ekonomi keuangan syariah dianggap lebih tahan terhadap krisis global dibandingkan dengan konvensional.

"Selain itu karena potensi ekonomi Indonesia sangat besar, masyarakat muslim juga sangat besar. Sehingga kita ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah global," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam diskusi bersama media terkait Penyelenggaraan OIC Central Banks Meeting dan Festival Ekonomi & Keuangan Syariah di Jakarta, Rabu (29/10/2014).

Dia melanjutkan, Bank Indonesia akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat dengan menggelar Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2014 yang akan berlangsung dari tanggal 3 November hingga 9 November 2014 di Surabaya, Jawa Timur.

Menurut Tirta, kegiatan yang berlangsung 7 hari tersebut bertujuan untuk mengenalkan dan mendekatkan masyarakat pada bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dan produk-produk keuangan syariah. Selain itu, menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah global.

Dia pun mengatakan, pemilihan kegiatan ISEF di Surabaya karena Surabaya merupakan pusat santri. Setidaknya dari 27 ribu pesantren di Indonesia, sekitar 6.000 pesantren ada di Jawa Timur.

"Nah, kita ingin mencanangkan ini disana. Karena di Surabaya punya potensi yang besar. Nanti akan kita kenalkan keuangan syariah disana," ujarnya.

Tirta melanjutkan, ini merupakan salah satu tujuan dari ISEF untuk meningkatkan peran sektor pendidikan, khususnya pesantren.

Selain itu, pihaknya juga ingin mengenalkan kepada masyarakat bentuk-bentuk kegiatan dan produk keuangan syariah.

Menurutnya, dalam mengembangkan ekonomi keuangan syariah, yang perlu diperhatikan adalah SDM (Sumber Daya Manusia) karena tidak mungkin ekonomi keuangan syariah bisa berkembang tanpa sumber daya yang baik.

Oleh karena itu, BI melihat pesantren sebagai wadah atau lembaga pendidikan yang tepat di Indonesia.

Sehingga diharapkan, dengan membina para santri dan mengenalkan kepada mereka tentang praktek-praktek ekonomi dan keuangan syariah akan memberikan dampak yang positif.

"Kita disini bukan hanya menginginkan para santri bukan hanya jadi ustad, tapi bisa jadi pengusaha. Sehingga mereka bisa mandiri," ujar dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2968 seconds (0.1#10.140)