Geliat Properti Mewah di Kota Wisata

Sabtu, 01 November 2014 - 06:08 WIB
Geliat Properti Mewah di Kota Wisata
Geliat Properti Mewah di Kota Wisata
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan properti di berbagai daerah terus berkembang. Selain di Jakarta, perkembangan serupa juga terjadi di kota-kota besar lainnya, termasuk kota-kota wisata yang banyak didatangi turis mancanegara.

Pertumbuhan sektor properti yang terus melambung di kota-kota primer atau ibu kota provinsi di Pulau Jawa, seperti Jakarta dan Denpasar, juga merambah ke kota-kota primer dan sekunder daerah. Hal ini tak bisa dielakkan karena terkait pertumbuhan ekonomi yang menstimulasi meningkatnya daya beli.

Pertumbuhan properti nasional secara umum menunjukkan perlambatan. Namun, berdasarkan analisis ternyata pasar properti mulai menggeliat di wilayah-wilayah luar Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), termasuk luar Jawa.

Melihat kenyataan tersebut tidak heran Wakil Ketua dan Chief Executive Officer (CEO) Melia Hotels International, Gabriel Escarrer menandatangani kesepakatan untuk mengelola sebuah hotel baru yang mewah dengan nama brand Gran Melia di Pulau Bintan, destinasi terkini paling diminati wisatawan dari Singapura dan Malaysia.

Bintan merupakan pulau utama di Kepulauan Riau, sebelah selatan Laut China, dengan keindahan pantainya dekat Singapura dan Malaysia. Ketersediaan kapal feri yang sangat baik untuk rute kedua negara, membuatnya menjadi kiblat baru untuk wisata mewah.

Gran Melia yang baru ini akan menyediakan 210 suite yang luas dan 38 villa dengan pilihan dari satu, dua atau empat kamar tidur seluas 7,6 hektare.

Terletak di Berakit, suatu daerah pesisir yang istimewa, dan merupakan tempat masa depan bagi beberapa hotel internasional mewah lainnya.

Ini akan menjadi hotel kedua Gran Melia di Indonesia, yang pertama adalah Gran Melia Jakarta, yang setelah hampir 20 tahun dari sejak dibukanya hotel ini terus menjadi sebuah tolak ukur bagi hotel di ibu kota berkat perpaduan antara gaya Latin dan kemewahan dengan pelayanan istimewa.

Hotel-hotel Gran Melia memang mempresentasikan keunggulan layanan dan manajemen hotel yang diperoleh Melia Hotels International hampir selama 60 tahun dari sejarahnya, dan Red Glove Service-nya yang secara sempurna menyatukan kemewahan red carpet dan kelembutan white glove service.

Bagi pemiliknya, PT Berakit Resorts, kemampuan sebagai pengelola internasional yang sangat berpengalaman serta memiliki prestasi dalam industri resor di Indonesia dan nilai proposisi brand Gran Meliá merupakan jaminan terkuat untuk suatu proyek luar biasa, seperti The Bintan Resort & Residences di Berakit.

“Perusahaan kami telah diakui secara internasional dengan merek hotel kami ini dan struktur penjualan yang kuat membuat kami menjadi pilihan yang atraktif, seperti yang telah kami buktikan selama lebih dari 30 tahun di Bali dan Jakarta,” ujar Escarrer.

Sementara itu, Margahayuland Development (MRD), pelopor pengembangan Metropolitan Bandung Timur, kembali kembangkan mixed use teranyarnya.

September 2014 lalu, MRD luncurkan Metro Penthouse, produk iconic, useful dan inovatif. “Metro Penthouse merupakan bentuk apresiasi terhadap kawasan Metro yang merupakan hasil karya Margahayuland puluhan tahun lalu,” ungkap Anti Gantira Nathin, CEO Margahayuland Development.

“Pengembangannya pun akan meningkatkan image dan nilai jual dari kawasan Metro, untuk menjadi salah satu kawasan bergengsi di kota Bandung,” lanjutnya.

Proyek yang dibangun diatas lahan 7.965 meter persegi, rencananya akan memiliki 20 lantai. Letak lokasinya pun strategis, tepatnya di jalan utama Soekarno-Hatta Bandung.

“Metro Penthouse merupakan The first stylish & exclusive mixed use building in Bandung sekaligus new icon di Bandung Timur. Konsepnya memberikan kemudahan dan efisiensi bagi para penghuninya,” kata Anti.

Dalam proyek itu, pihaknya mengembangkan tiga fungsi yaitu Commercial, Office dan Residential. Semua mudah dijangkau, nyaman, aman dan efisien.

Di area komersialnya, MRD hadirkan supermarket dan perkantoran. Terdapat pula area hangout, seperti kafe dan resto untuk mengakomodir kebutuhan penghuni maupun masyarakat sekitar. “Cukup dengan lift atau eskalator, penghuni dapat langsung mengakses ke area komersial ini,” urai Anti.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2877 seconds (0.1#10.140)