Tak Naikkan Harga, Pengusaha Furniture Kurangi Keuntungan

Jum'at, 21 November 2014 - 17:59 WIB
Tak Naikkan Harga, Pengusaha Furniture Kurangi Keuntungan
Tak Naikkan Harga, Pengusaha Furniture Kurangi Keuntungan
A A A
DEPOK - Produsen furniture terpaksa mengurangi keuntungan dan tidak menaikkan harga jual, meski harga bahan bakar minyak (BBM) naik.

Jika harga jual dinaikkan maka berdampak pada penurunan pembeli. Alhasil, produsen pun terpaksa tidak berani menaikkan harga jual.

"Kami terpaksa mengurangi keuntungan. Semula kami ambil untung 15%, sekarang jadi cuma 10%," kata Sri Sunarti, produsen furniture di Depok, Jumat (21/11/2014).

Pemilik Jati Indah Furniture itu mengaku tiap ada kenaikan harga BBM selalu berdampak pada keuntungan usahanya. Dirinya sengaja tidak menaikkan harga jual karena menjaga stabilitas jumlah pembeli.

"Tiap ada kenaikan pasti ada penurunan keuntungan. Jadi berkurang 10% dari situasi sebelumnya," ujarnya.

Dia mengaku mampu memproduksi 17 set per bulan dengan kisaran harga Rp4 juta sampai Rp17 juta. Jumlah pekerjanya saat ini delapan orang. Para pekerjanya pun kini menuntut kenaikan gaji lantarang harga BBM naik.

"Selain mengurangi keuntungan, saya juga harus menambah gaji mereka (pekerja). Karena kan mereka biaya hidupnya juga bertambah," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3877 seconds (0.1#10.140)