Raskin Jadi Instrumen Stabilitas Harga Beras

Senin, 24 November 2014 - 15:08 WIB
Raskin Jadi Instrumen Stabilitas Harga Beras
Raskin Jadi Instrumen Stabilitas Harga Beras
A A A
JAKARTA - Menurut Anggota DPR RI asal Fraksi Golongan Karya (Golkar) Meutya Hafid, beras miskin (raskin) bukan sekadar bagi-bagi beras. Raskin juga menjadi instrumen stabilitas harga beras atau jaring pengaman harga, agar petani tidak dirugikan saat panen melimpah yang bisa menurunkan harga pasar.

"Konsumen juga tidak dirugikan saat produksi beras turun dan harga cenderung terkatrol," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (24/11/2014)

Untuk menyerap hasil produksi petani, lanjutnya, Bulog membeli dengan harga yang relatif stabil, bahkan di atas harga pasar. Beras itu kemudian disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk raskin. "Program raskin, merupakan instrumen yang paling cocok untuk ketahanan pangan," ujarnya.

Senada dengan Meutya, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan, Mei Rochjat Darmawiredja mengharapkan pemerintah Jokowi-JK tetap mempertahankan program raskin. "Masyarakat miskin, masih memerlukan raskin. Hanya saja, beberapa perbaikan, termasuk kualitas," ujarnya.

Menurut Mei, lembaganya memberikan masukan dalam rapat-rapat kepada para pejabat terkait, bahwa program seperti Raskin ini sangat penting.

"Tapi keputusannya nanti pada rapat tingkat menteri. Apakah ini (raskin) akan dilanjutkan atau tidak," katanya.

Sedangkan implementasi program perbaikan, selain meningkatkan kualitas beras dan ketepatan waktu penyaluran, ia juga meminta agar program di bawah Kementerian Sosial (Kemsos) dan Bulog ini harus menyesuaikan bahan pokok yang dibutuhkan rakyat miskin sesuai dengan jenis makanan pokoknya.

(Baca: BBM Naik, Pemerintah Diminta Pertahankan Raskin)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5231 seconds (0.1#10.140)