Stok Daging di Kaltim Jelang Natal Aman

Rabu, 10 Desember 2014 - 12:56 WIB
Stok Daging di Kaltim Jelang Natal Aman
Stok Daging di Kaltim Jelang Natal Aman
A A A
SAMARINDA - Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, stok daging sapi dan ayam di Kalimantan Timur (Kaltim) relatif mencukupi, bahkan melebihi kebutuhan.

Sementara terkait harga, meski terjadi fluktuasi, namun bisa dibilang cenderung stabil.

"Harga itu setiap hari kita monitor dan kenaikan harga BBM serta menjelang perayaan hari Natal dan tahun baru tidak terlalu berpengaruh terhadap harga komoditi peternakan baik daging, ayam maupun telur," kata Kepala Dinas Peternakan Kaltim H Dadang Sudarya, Rabu (10/12/2014).

Pasokan stok atau ketersediaan komoditas masih melebihi jika dibandingkan permintaan konsumen dalam beberapa bulan ke depan, khususnya Desember. Misalnya, sapi potong tersedia 6.990 ekor dari kebutuhan sebanyak 6.710 ekor.

Daging sapi tersedia 1.277,96 ton dari kebutuhan 1.100 ton dan ayam ras sebanyak 3,812 juta ekor atau setara 3.545,95 ton daging ayam dari kebutuhan sekitar 3,515 juta ekor atau daging ayam ras sebanyak 3.255 ton.

Ketersediaan telur ayam mencapai 993,36 ton dari kebutuhan sebanyak 855 ton. Sementara susu tersedia 1.615,38 ton dari kebutuhan 1.425 ton.

"Rata-rata terjadi kenaikan 3,5% per tahun untuk kebutuhan," ujar Dadang.

Sementara, terjadi kenaikan harga komoditas peternakan hingga per 8 Desember ini, namun masih stabil. Di antaranya, harga sapi potong per kg (berat hidup) Rp44 ribu atau naik Rp1.000 dari periode November yang hanya Rp43 ribu per kg.

Daging sapi sebelumnya sebesar Rp120 ribu naik menjadi Rp125 ribu per kg atau naik Rp5 ribu per kg pada Desember. Hal yang sama terjadi pada daging kambing. Terjadi kenaikan Rp5 ribu per kg dari Rp135 ribu menjadi Rp140 ribu per kg.

"Sedangkan daging babi tetap tidak terjadi kenaikan harga. Namun, ayam broiler atau pedaging terjadi penurunan dari sebelumnya kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kg menjadi Rp30 ribu hingga Rp45 ribu per kg sesuai ukuran ayamnya," tutur dia.

Sementara, harga telur itik naik dari Rp2 ribu menjadi Rp2.500 per biji dan telur ayam ras naik dari Rp1.200 menjadi Rp1.300 dan Rp1.400 per biji.

"Kondisi kenaikan harga terbilang stabil dan masyarakat diharapkan tidak perlu panic buying yang nantinya dikhawatirkan hanya akan memicu terjadinya kenaikan harga komoditas," pungkas Dadang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1271 seconds (0.1#10.140)