Rupiah Masih Akan Bergejolak pada Semester Pertama 2015

Sabtu, 20 Desember 2014 - 07:21 WIB
Rupiah Masih Akan Bergejolak pada Semester Pertama 2015
Rupiah Masih Akan Bergejolak pada Semester Pertama 2015
A A A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Joshua Pardede memperkirakan rupiah masih akan bergejolak pada semester pertama 2015. Sementara pada akhir tahun ini, rupiah diprediksi bergerak pada range Rp12.000-Rp12.500/USD.

"Kondisi dari pasar keuangan masih voletile karena kepemilikan asing di pasar obligasi masih besar," ujarnya, ketika dihubungi Jumat (19/12/2014).

Menurut Joshua, pelemahan rupiah yang dialami Indonesia beberapa hari lalu bersifat temporer. Di mana dua tiga hari lalu market masih khawatir menantikan hasil Federal Open Market Committee (FOMC).

Kemudian, pada 18 Desember, hasilnya sudah diketahui, sehingga ada kejelasan dan kepastian suku bunga The Fed pada 2015.

Sementara terkait waktu kenaikan suku bunga The Fed, Joshua mengatakan, kata kuncinya ada pada sustainable pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran yang akan dibicarakan lagi pada rapat FOMC April 2015.

"Kapan itu kata kunci menantikan data apakah sustainable. Saya pikir akan terjadi pembicaraan lagi di meeting bulan April. Berapa besarnya atau prospek ke depan," katanya, sambil menambahkan pada semester kedua 2015, rupiah diprediksi menguat di level Rp11.900.

Dia mengungkapkan, penguatan akan tergantung seberapa cepat pemerintah meningkatkan reformasi struktural, percepatan pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan current account (transaksi berjalan), serta kenaikan rating dari lembaga internasional.

"Potensi growth masih besar mencapai 6-7%. Ketertarikan investor masih besar sehingga mendorong level current account lebih baik. Dari sisi BI, harus mengelola cadangan devisa. Saya pikir cadangan devisa Desember turun akibat intervensi kemarin," jelasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6237 seconds (0.1#10.140)