Developer Kembangkan Hunian Khusus

Rabu, 31 Desember 2014 - 10:22 WIB
Developer Kembangkan Hunian Khusus
Developer Kembangkan Hunian Khusus
A A A
PENGEMBANGAN kawasan khusus orang lanjut usia (lansia) kini mulai dilirik oleh sejumlah pengembang.

Hal ini mengingat pangsa pasar yang cukup menjanjikan, yakni 10% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 23 juta orang adalah lansia, dan diprediksi pada 2020 jumlahnya akan bertambah dua kali lipat menjadi sekitar 28,8 juta orang. Pembangunan perumahan terutama hunian vertikal seperti apartemen dan kondominium, kini tidak hanya menyasar para pasangan muda maupun para investor.

Angin kencang tren pembangunan kawasan hunian kini sedikit bergeser dan menyasar para lansia. Tak seperti pembangunan rumah lainnya, rumah khusus lansia ini dikembangkan dengan lebih mengutamakan aspek perawatan kesehatan penghuni. Di dalam kawasan tersebut nantinya akan terintegrasi di mana para lansia dapat berkomunitas dan menikmati layanan yang tidak merepotkan di masa tua mereka.

Pasalnya, beragam fasilitas yang memanjakan lansia akan disediakan mulai fasilitas kesehatan, pemberdayaan, pengembangan diri, hingga aspek spiritual. Diharapkan, pengembangan kawasan hunian khusus lansia ini dapat meningkatkan kesejahteraan lansia di Indonesia di masa yang akan datang.

Salah satu pihak yang melihat potensi ini adalah pengembang sekaligus operator properti yang berpusat di Australia, Living Well Communities yang membangun hunian bagi manula di Bintaro, Tangerang Selatan. Hunian dalam bentuk kondominium tersebut akan dibangun pada kuartal IV/2015 dan siap beroperasi awal 2017.

Presiden Direktur Living Well Communities Benjamin Cass mengatakan, Indonesia merupakan negara di Asia- Pasifik yang belum memiliki senior living . Padahal, sebuah penelitian menyebutkan jumlah lanjut usia di atas 60 tahun hingga 2050 diprediksi mencapai 74 juta orang. Hingga sekarang, belum ada hunian layak yang khusus mengakomodasi mereka.

“Jadi, market untuk kalangan ini sangat potensial dikembangkan hingga 10 tahun ke depan,” ujarnya. Dia menambahkan, tujuan dibangunnya Kondominium Living Well agar lansia dapat menikmati hidup berkualitas di masa tuanya tanpa memberi kesan memantijompokan orang tua. Hunian tersebut dibangun layaknya hunian mewah yang jauh dari kesan pengobatan dan rumah untuk orang sakit.

Sementara itu, perusahaan memilih Bintaro sebagai tempat pengembangan karena pihaknya membidik masyarakat yang tinggal di Alam Sutera, BSD, Gading Serpong dan Pondok Indah. Warga di sekitar kompleks tersebut berkarier mapan dan beberapa kuliah di luar negeri sehingga tidak memiliki waktu mengurus orang tuanya.

Rencananya, kondominium terdiri dari 190 unit yang dibangun di atas lahan seluas 1,3 hektare. Bangunan terdiri dari lima menara low rise di mana satu menara setinggi lima lantai. Tipe kamar dibagi menjadi dua yaitu satu bedroom dengan luas 45 meter persegi dan dua bedrooms dengan luas 80 meter persegi. Adapun satu unit kamar dipasarkan mulai Rp1,5 miliar.

Dalam pengembangan proyek tersebut, Living Well Communities menggandeng salah satu pengembang lokal di Jakarta dalam bentuk joint venture. “Kami membeli tanah mereka seluas 1,3 hektare senilai USD5,5 juta. Biaya konstruksi akan diambil dari hasil prapenjualan yang kami lakukan pada kuartal II/2015. Komposisi bentuk kerja sama akan dibicarakan setelah kami umumkan resmi joint venture pada tahun depan,” sebut Cass.

Cass menuturkan, Kondominium Living Well akan dioperasikan seperti layaknya hotel bintang 5 dengan standar tenaga ahli Australia yang melatih tenaga kerja Indonesia. “Kami sediakan perawat 24 jam untuk setiap unit ruangan. Selain itu, disediakan tombol darurat di kamar tidur dan kamar mandi yang berfungsi 24 jam,” urainya.

Selain itu, Living Well menyediakan fasilitas bersama antara lain tempat konsultasi kesehatan, tempat meditasi dan yoga, bioskop, ritel, kafe, restoran, salon, perpustakaan, taman, spa, dan walking track. Target pembeli dari unit kondo harus di atas 60 tahun. Jika mereka meninggal dunia, sang anak atau kerabat dapat menjual atau menyewakan kepada orang lain dengan usia di atas 60 tahun.

Setelah proyek di Bintaro selesai, Living Well menargetkan membangun enam proyek yang sama di Jakarta, Surabaya, dan Semarang dalam kurun waktu empat hingga lima tahun. Sebelumnya, PT Jababeka Longlife City, perusahaan patungan antara PT Jababeka Tbk dan perusahaan asal Jepang, Long Life Holding Co Ltd, juga telah meresmikan pengoperasian hunian khusus untuk lansia yaitu Senior Living @DKhayangan, Kota Jababeka, Cikarang.

Kawasan hunian yang berdiri di atas lahan seluas 8 hektare ini mulai dikerjakan pada Februari 2013.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5950 seconds (0.1#10.140)