Freeport: Bangun Smelter di Papua Terkendala Infrastruktur

Selasa, 27 Januari 2015 - 21:30 WIB
Freeport: Bangun Smelter di Papua Terkendala Infrastruktur
Freeport: Bangun Smelter di Papua Terkendala Infrastruktur
A A A
JAKARTA - PT Freeport Indonesia tidak menutup kemungkinan membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Papua. Namun, upaya itu tekendala minimnya infrastruktur.

Presiden Direktur Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin menjelaskan, manajemen perusahaan telah mempertimbangkan pembangunan smelter di Papua. Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Papua untuk membicarakan hal tersebut.

"Kami akan mempertimbangkan di Papua. Ada hal lain sebagai faktor kenapa menentukan smelter di Gresik," ujarnya, dalam rapat dengan DPR RI Komisi VII di Gedung DPR Jakarta, Selasa (27/1/2015).

Freeport telah bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik untuk menentukan lahan pembangunan smelter. Menurut Maroef pembangunan smelter di Gresik didasarkan ketersediaan infrastruktur dan tersedianya industri yang menampung produk sampingan hasil pemurnian.

Dia menjelaskan, asam sulfat yang merupakan bahan baku pupuk dapat diserap PT Petrokimia Gresik sehingga smelter dibangun di Gresik.

Namun, jika dibangun di Papua proses pembangunan memerlukan proses lebih lama. "Berapa lama kami menunggu (infrastruktur) kalau smelter di bangun di Papua. Kami tetap akan bangun. Namun, saya minta waktu bertemu Muspida Papua. Saya akan jelaskan kondisi ini," ungkapnya.

(Baca: DPR Minta Freeport Batalkan Pembangunan Smelter di Gresik)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4022 seconds (0.1#10.140)