Menperin Siapkan Rp100 M Revitalisasi Industri Strategis

Rabu, 04 Maret 2015 - 18:52 WIB
Menperin Siapkan Rp100 M Revitalisasi Industri Strategis
Menperin Siapkan Rp100 M Revitalisasi Industri Strategis
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin akan mendorong peningkatan produksi industri strategis di Tanah Air. Salah satunya dengan menggulirkan program revitalisasi dan penumbuhan industri melalui restrukturisasi mesin serta peralatan.

“Khusus pada anggaran 2015, kita menganggarkan dana Rp100 miliar. Tujuannya bukan hanya menaikkan kuantitas tapi kualitas, efisiensi, dan produktivitas,” ujar Menperin, saat meluncurkan Program Revitalisasi dan Penumbuhan Industri melalui Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstil, serta Industri Alas Kaki di Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Strategi tersebut, lanjut Saleh, demi mengantisipasi perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. “Revitalisasi ini sekaligus memperkuat daya saing industri prioritas, seperti tekstil. Kita juga perkuat SDM dengan pendidikan dan pelatihan,” ungkapnya.

Menperin mengatakan pelaksanaan program ini harus berasas pemerataan. “Artinya ya penerimanya jangan itu-itu saja. Kita dorong agar merata. Ini sesuai masukan dari BPK serta BPKP dan kita prioritaskan industri yang belum pernah mendapat dana program,” terang Saleh.

Program ini telah dijalankan Kemenperin sejak 2007 untuk industri tekstil dan mulai 2009 untuk industri alas kaki dan penyamakan kulit.

Total anggaran yang diserap selama tujuh tahun mencapai Rp 1,18 triliun dan mampu merangsang pelaku industri melakukan investasi mesin dan peralatan hingga Rp14,84 triliun.

Soal tenaga kerja, hitung-hitungan Kemenperin, penyerapan tenaga kerja sebanyak 241.835 orang. “Untuk tahun ini, ditargetkan tercipta kesempatan kerja minimal 10 ribu orang untuk industri tekstil, alas kaki, dan penyamakan kulit,” ujar Saleh.

Selain itu, dia menargetkan tercapai nilai investasi Rp1 triliun atau USD80 juta, peningkatan efisiensi energi dan biaya produksi, serta menghasilkan produk lebih berkualitas dan berdaya saing.

Industri tekstil, alas kaki, dan penyamakan kulit memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 1,89%. Sepanjang 2014, ekspor industri tekstil dan produk tekstil sebesar USD9,13 miliar atau masih surplus dibandingkan impor senilai USD5,8 miliar.

Industri alas kaki serta industri penyamakan kulit dan barang jadi kulit juga mencatat surplus dengan nilai ekspor mencapai USD2,9 miliar berbanding impor senilai USD 0,9 miliar.

Kontribusi industri strategis di Tanah Air penyerapan tenaga kerja sebesar 15,1% dari seluruh tenaga kerja industri manufaktur nasional.

Jumlah tenaga kerja industri tekstil dan produk tekstil berkisar 1,5 juta orang. Sementara alas kaki dan barang jadi dari kulit melibatkan 700 ribu orang. Total keduanya menyumbang lapangan kerja bagi 2,2 juta orang.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4770 seconds (0.1#10.140)