Indonesia Hanya Mampu Produksi Kapal 600 Ribu DWT

Kamis, 05 Maret 2015 - 16:08 WIB
Indonesia Hanya Mampu Produksi Kapal 600 Ribu DWT
Indonesia Hanya Mampu Produksi Kapal 600 Ribu DWT
A A A
JAKARTA - Industri galangan kapal telah ada di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Sayangnya, hingga kini Indonesia hanya mampu menyelesaikan kapal dengan bobot mati sebesar 600 ribu deadweight tonnage (DWT) atau 0,5% dari produksi dunia.

Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam mengungkapkan, tingkat penyerahan kapal di Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara lain. China yang belum lama mengembangkan industri galangan kapal telah mampu menyerahkan kapal sebanyak 45 juta DWT atau 41% dari penyerahan kapal seluruh dunia.

"Lalu, Korea juga sudah delivery kapal sebanyak 30-an juta DWT atau sekitar 28% sampai 30%. Yang mengejutkan, Filipina, yang baru masuk industri galangan kapal tahun lalu, sudah delivery kapal 4,8 juta DWT," terangnya di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Menurutnya, Vietnam yang baru 10 tahun lalu mengembangkan industri tersebut telah mampu mengirimkan kapal sebanyak 1,8 juta DWT. Sementara, Indonesia hanya mampu 600 ribu DWT.

"Kita cuma nyumbang 0,5%. Padahal kalau kita lihat galangan kapal kita yang sudah dibangun sejak zaman Belanda cuma segitu," kata dia.

Selama ini industri galangan kapal tidak dilirik sektor perbankan. Bahkan saat ini, suku bunga kredit untuk industri galangan kapal masih mencapai 13%, jauh di atas negara lain.

"Kalau China 6%-7%. Singapura 3%, belum lagi ada kebijakan kalau mereka (industri galangan kapal Singapura) berhasil ekspor ke China, mereka kena refund 17%. Ini statistik yang perlu diperhatikan," pungkas Eddy.

(Baca: Pengusaha Galangan Kapal Tagih Janji Insentif Fiskal)
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7943 seconds (0.1#10.140)