Ekonom: Meski Rupiah Anjlok Maret Masih Bisa Deflasi

Sabtu, 07 Maret 2015 - 06:58 WIB
Ekonom: Meski Rupiah Anjlok Maret Masih Bisa Deflasi
Ekonom: Meski Rupiah Anjlok Maret Masih Bisa Deflasi
A A A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai dampak pelemahan rupiah dalam beberapa hari terakhir terhadap inflasi belum terlalu signifikan, karena harga komoditas pangan khususnya saat panen raya selalu turun.

"Jadi saya pikir dampak terhadap inflasi sekitar 0,1 persen poin hingga 0,2 persen poin saja," ujar Josua, Jumat (6/3/2015) malam.

Selain itu, lanjut dia, pelemahan nilai tukar rupiah disertai dengan core inflasi yang turun juga karena didorong penurunan harga emas.

Menurutnya, pada Maret ini masih ada kemungkinan potensi deflasi. Hal tersebut lantaran, jika dilihat Februari core inflasi mengalami penurunan sehingga Maret masih ada potensi deflasi meskipun kecil atau inflasi kecil.

"Kan kalau dilihat sejarahnya dari 2011 sampai 2014 inflasi bulanan pada Maret itu 0,08% (mtm). Jadi saya pikir masih ada peluang untuk kembali deflasi kecil hingga inflasi kecil," jelasnya.

Josua menyebutkan, tren batas normal rupiah sebenarnya berada di sekitar 12.500 sampai 13.000. Pasalnya, current account (CAD) masih mengalami defisit sehingga itu level yang sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

"Inline CAD masih defisit dan saya pikir rupiah masih di Rp12.500 hingga Rp13.000/USD. Itu level dengan fundamnetal seiring dengan fundamental kita," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4717 seconds (0.1#10.140)