Perajin Tahu Resah Harga Kedelai Naik

Kamis, 12 Maret 2015 - 00:27 WIB
Perajin Tahu Resah Harga Kedelai Naik
Perajin Tahu Resah Harga Kedelai Naik
A A A
SOLO - Dampak penguatan dolar AS (USD) terhadap rupiah meresahkan perajin tahu di kawasan Krajan Mojosongo, Solo, Jawa Tengah. Selain harus mengeluarkan biaya lebih untuk belanja kedelai (impor), mereka terpaksa mengurangi ukuran tahu agar tidak mengalami rugi.

Artini, salah seorang perajin tahu di Kampung Krajan mengatakan, sejak kenaikan USD dalam beberapa pekan terakhir dirinya harus mengalokasikan dana lebih untuk membeli kedelai sebagai bahan baku utama. Bersama puluhan perajin tahu lainnya di kawasan tersebut, dia harus bertahan di tengah fluktuasi USD.

"Saat terjadi kenaikan harga kedelai seperti sekarang, para perajin kelabakan lantaran mereka tak bisa menaikkan harga produksi,” ujar Artini, Rabu (11/3/2015)

Dia menuturkan setiap hari produksi tahu di tempatnya tak kurang dari 100 kuintal. Kenaikan harga kedelai ini tidak mungkin disikapi sepihak dengan menaikan tahu di pasaran. Jika dilakukan pelanggan bisa lari ke komoditas lain.

“Satu-satunya cara yang dilakukan perajin untuk menekan kerugian adalah memperkecil ukuran tahu. Setiap cetakan tahu biasa dipotong menjadi 110 bagian, tapi sejak terkena imbas kenaikan harga kedelai satu cetakan dipotong menjadi 120,” tegas Artini.

Kenaikan USD yang terus menerus dikhawatirkan akan membuat harga kedelai semakin tinggi, sehingga tidak terjangkau. Bila harga kedelai terus tinggi para pedagang hanya bisa pasrah jika harus menaikkan harga.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1102 seconds (0.1#10.140)