Pertamina Bantah Kenaikan Harga BBM Diumumkan Hari Ini

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) membantah kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) periode April 2015 akan diumumkan hari ini. Hal tersebut dikatakan menanggapi pemberitaan di sejumlah media, yang menyatakan bahwa pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM sore ini.

"Enggak, enggak ada (pengumuman harga BBM). Kalau pengumuman harga BBM itu bukan di Pertamina. Kan keputusan finalnya naik berapanya itu kan dari pemerintah. Jadi cek ke Kementerian ESDM saja," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Kendati demikian, Wianda mengatakan, pihaknya telah menyampaikan usulan mengenai perubahan harga BBM kepada pemerintah. Mengingat, saat ini harga minyak dunia terus terkerek, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang masih terdepresiasi.

Sayang, mantan presenter berita ini mengaku tidak bisa membocorkan mengenai usulan perubahan harga BBM yang diajukan perseroan. "Kita belum bisa ngomong (usulan). Jadi kita sudah sampaikan semua sekarang tinggal nunggu keputusannya dari pemerintah. Kita sudah rapat, sudah sampaikan hitungan, sudah berbicara, tinggal keputusan dari pemerintah," tandas Wianda.

Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM telah memberi sinyal akan kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal April 2015.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM I GN Wiratmaja mengungkapkan, saat ini pihaknya masih mengevaluasi mengenai harga BBM tersebut. Namun, melihat harga minyak dunia yang terus terkerek dan kurs dolar Amerika Serikat (USD), harga BBM berpotensi kembali naik.

"Sedang dibahas (harga BBM), tetapi yang jelas harga rata-rata mengalami kenaikan, dan juga kurs dolar kan naik sedikit. Itu yang menjadi bahan pertimbnangan," ujarnya.

Menurut Wiratmaja, keputusan mengenai naik atau tidaknya harga BBM pada awal April menjadi keputusan pimpinannya, dalam hal ini Menteri ESDM Sudirman Said. Nantinya, mantan Bos Pindad tersebut akan memutuskan dengan melihat kondisi perekonomian nasional saat ini.

"Nanti kan keputusan naik apa enggak itu dari pimpinan. Sedang dibahas, tentu pimpinan punya kebijaksanaan melihat kondisi perekonomian negara juga. Yang jelas parameternya seperti itu," terang dia.

Kendati berpotensi naik, lanjut Wiratmadja, namun kenaikan tersebut tidak akan terlampau besar. "Naiknya tidak menukik. Jadi kan kita nyetoknya per bulan. Jadi satu bulan itu ada kenaikan harga," pungkasnya.