Rupiah Melorot Lagi, Ini yang Akan Dilakukan BI

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara berjanji akan terus melakukan langkah untuk mengawal stabilitas rupiah seperti halnya memperhatikan kondisi global.

"Karena kalau memang kondisi globalnya itu USD menguat, kan rupiahnya jadi melemah bersama dengan mata uang negara lain," tuturnya di gedung BI, Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Tirta mengatakan, pihaknya juga melakukan pendalaman pasar untuk menjaga rupiah tidak semakin melemah. BI memastikan akan membawa rupiah dalam koridor level fundamental Indonesia.

"Kita tidak akan membiarkan rupiah melemah begitu saja, atau disengajakan itu enggak. Karena kalau terlalu melemah, rupiah itu ada dampaknya juga terhadap importir inflation. Jadi kalau terlalu melemah, nanti pencapaian sasaran inflasi enggak akan tercapai," imbuh dia.

Sebab itu, BI akan terus memantau agar rupiah tetap dalam koridor fundamental dan untuk mencapai sasaran target ekonomi makro yang diharapkan, seperti target inflasi sebesar 4%, serta current account deficit (CAD) hingga di bawah 3%.

"Kita juga harus jaga capital flow supaya tetap menarik bagi investor. Jadi kalau rupiah melemah, investor enggak akan tertarik. Banyak sekali hal yang harus kita kaji supaya (rupiah) tetap tercapai dalam koridor fundamentalnya," terang Tirta.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali melorot. Posisi rupiah sore ini berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.095/USD, atau melemah 16 poin Dibanding perdagangan sebelumnya di Rp13.079/USD.

(Baca: Pelemahan Rupiah Ditutup Tertahan di Rp13.095/USD)