Inflasi dan Intervensi BI Penyebab Uang Beredar Naik

Selasa, 07 April 2015 - 00:54 WIB
Inflasi dan Intervensi BI Penyebab Uang Beredar Naik
Inflasi dan Intervensi BI Penyebab Uang Beredar Naik
A A A
JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Institute for Development Economy and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, peningkatan uang beredar kartal atau uang kuasi pada Februari banyak dipengaruhi beberapa faktor. Paling utama adalah inflasi dan upaya Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar.

Menurutnya, jika uang meningkat kebutuhan-kebutuhan transaksi juga semakin tinggi. "Dan itu wajar karena sekarang ini harga-harga mengalami kenaikan. Kalau misalnya dengan volume yang sama pasti kebutuhan uang transaksi meningkat karena kenaikan harga," kata Enny, Senin (6/4/2015).

Dia menegaskan, pertumbuhan komponen uang beredar sempit (M1) yang meningkat salah satu penyebabnya adalah inflasi atau karena kenaikan harga. "M1 kebutuhan untuk transaksi itu karena awal tahun dimana kebutuhan korporasi atau belanja untuk kebutuhan bahan baku biasanya meningkat," imbuhnya.

Sementara pertumbuhan uang beredar (M2) mengalami peningkatkan bisa disebabkan karena aktivitas perbankan atau intervensi BI. Dia menjelaskan, misalkan BI menambah valas ke pasar, artinya jumlah uang yang beredar juga bisa meningkat.

"Nah menambah valas kan rupiah meningkat. Kalau misalkan BI menjual valas, artinya ini kan juga menambah jumlah uang beredar," ujar Enny.

Menurutnya, pertumbuhan uang beredar pada Maret 2015 akan tergantung dari sejauh mana langkah BI melakukan intervensi.

Dia mengatakan, semakin banyak BI menambah uang beredar tentunya jumlah uang beredar akan semakin meningkat. "Kalau perputaran cepet artinya ya akan banyak uang beredar," terangnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan uang beredar (M2) pada Februari 2015 menjadi Rp4.230,7 triliun, meningkat 16,1% (yoy) dari 14,3% (yoy) ‎dibanding bulan sebelumnya.

Pertumbuhan tersebut sejalan dengan kebutuhan likuiditas masyarakat yang juga mengalami peningkatan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7916 seconds (0.1#10.140)