Saran IMF Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Dunia

WASHINGTON - Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menyarankan negara-negara kaya dan miskin di seluruh dunia melakukan reformasi serta investasi yang lebih agresif.

Menurutnya, banyak negara tertahan oleh efek krisis keuangan pada 2008 lalu. Mereka terjebak dengan kombinasi pertumbuhan rendah, inflasi rendah, utang dan pengangguran tinggi.

Sementara negara berkembang terus berjuang dengan arus modal yang mudah menguap dan pergeseran mata uang yang membuat lebih sulit bagi mereka menjaga stabilitas.

"Pemulihan global terus terjadi, tetapi moderat dan tidak merata. Di banyak bagian dunia itu tidak cukup kuat," ujar Lagarde, seperti dilansir dari The West Australian.

Lagarde mengatakan, isu besar yang dihadapi dunia adalah pertumbuhan saat ini moderat. Termasuk prospek jangka menengah.

Stagnasi di Eropa, misalnya, membutuhkan reformasi untuk mempercepat lepas dari utang. Sebaliknya di China, pertumbuhan melambat, reformasi bisa membantu usaha kecil yang membutuhkan akses pembiayaan. Sementara Jepang dan Eropa harus menghapus disinsentif pajak.

Dia menambahkan, investasi di bidang infrastruktur dapat memberikan biaya yang lebih kuat untuk output ekonomi.

Penelitian IMF menunjukkan investasi infrastruktur yang efisien dapat menjadi dorongan kuat pertumbuhan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Kerja sama antara lembaga-lembaga global dan regional, termasuk lembaga baru China, Asian Infrastructure Investment Bank, akan membantu dalam arah ini.