Harga BBM Pertalite Harus Lebih Murah dari Premium

Senin, 20 April 2015 - 14:26 WIB
Harga BBM Pertalite Harus Lebih Murah dari Premium
Harga BBM Pertalite Harus Lebih Murah dari Premium
A A A
JAKARTA - Institute Development for Economics and Finance (Indef) mempertanyakan keputusan PT Pertamina (Persero) yang akan membanderol bahan bakar minyak (BBM) jenis baru pertalite lebih mahal dari premium. Seharusnya, harga BBM pertalite lebih murah.

Direktur Indef Enny Sri Hartati mengungkapkan, untuk mendapatkan pertalite sejatinya Pertamina bisa mengimpor dari beberapa negara. Sebab, pertalite yang merupakan bahan bakar dengan kadar research oktane number (RON) antara 90 dan 91 ‎masih banyak diproduksi di negara lain.

Sementara premium alias RON 88 sudah tidak ada lagi negara yang memproduksinya, lantaran bahan bakar tersebut tidak bersih. "Kalau yang RON 90 sampai 92 kan bisa (impor) dimana saja. Artinya kalau ada pertalite seharusnya harganya lebih murah," tuturnya di Menteng, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Menurutnya, untuk memperoleh RON 88 harus dicampurkan dengan Nafta yang hanya bisa diimpor dari Singapura. Artinya, Pertamina tidak memiliki pilihan negara lain untuk mendapatkan bahan bakar primadona tersebut.

Sementara pertalite, lanjut Enny, perseroan bisa mendapatkan dari beberapa negara. Pertalite pun tidak perlu diblending dengan kandungan apapun sehingga meminimalisir cost.

"‎Sederhananya kalau pilihannya banyak enggak keluar biaya tambahan, otomatis pertalite itu harganya di bawah premium. Nah, sekarang pertanyaannya kenapa pertamina hanya bilang bahwa ini kualitasnya lebih baik dari premium, tapi enggak bilang harga," imbuhnya.

Sebab itu, lanjut Enny, pihaknya mensinyalir keberadaan mafia baru lantaran harga pertalite yang lebih mahal dibanding premium. "‎Logika sederhananya begitu, orang biaya blending enggak ada dan sumbernya banyak kok. Itu kan tim anti mafia migas kan sudah bilang yang bikin harga melonjak kenapa pertamina harus buat premium," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9259 seconds (0.1#10.140)