BNI Bidik Pembiayaan Sektor Maritim Melonjak 300%

Senin, 11 Mei 2015 - 18:30 WIB
BNI Bidik Pembiayaan Sektor Maritim Melonjak 300%
BNI Bidik Pembiayaan Sektor Maritim Melonjak 300%
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membidik pembiayaan di sektor kemaritiman, khususnya kelautan dan perikanan setiap tahun melonjak hingga 300%.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, jika sebelumnya perseroan meningkatkan penyaluran kredit sebesar Rp300 miliar/tahun, maka dengan adanya program Jangkau, Sinergi dan Guideline (Jaring) oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), penyaluran kredit bisa digenjot hingga Rp1 triliun.

"Untuk penyaluran kredit di sektor kemaritiman kita harapkan bisa lebih cepat, jika tahun lalu Rp300 miliar/tahun, namun dengan adanya program Jaring bisa tumbuh Rp1 triliun menjadi tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya," kata dia usai menghadiri peluncuran program Jaring di Pantai Boddia, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (11/5/2015).

Perseroan merealisasikan program Jaring dengan membiayai pembangunan cold storage dan pabrik es batu berskala besar di Desa Boddia, Kabupaten Takalar, Sulsel. Cold storage tersebut mampu menampung hasil laut segar hasil tangkapan nelayan di Sulawesi bahkan hingga Papua Barat sebanyak 500 ton.

Adapun pabrik es batu mampu menghasilkan 2.000 balok es/hari, sehingga dapat menjamin kualitas hasil laut nelayan sejak penangkapan hingga dipasarkan.

Dukungan BNI terhadap pembiayaan pembangunan cold storage dan pabrik es batu milik H Parawansyah Daeng Lapang senilai Rp20 miliar tersebut menjadi awal upaya percepatan penyaluran kredit BNI ke sektor kelautan dan perikanan, yang selaras dengan program Jaring OJK tahun ini.

Di Takalar, BNI menerapkan skema kemitraan dalam memberikan dukungan pembiayaan kepada 72 nelayan binaan PT Boddia Jaya. Salah satunya adalah kepada Lili Daeng Timung, nelayan penangkap telur ikan terbang yang telah bekerja sama dengan Haji Lapang sejak 2005.

Sebagai salah satu wujud komitmen BNI di Sulsel, perseroan juga memulai komitmen penyaluran kredit ke sektor kelautan dan perikanan kepada perusahaan perdagangan rumput laut PT Rika Rayhan Mandiri sebesar Rp11,7 miliar.

Perusahaan milik Abdul Fattah Maskur, yang juga telah menjadi nasabah BNI sejak 2011 tersebut, mengekspor rumput laut yang bernilai tinggi ke Filipina, Singapura, China dan Spanyol.

"BNI optimistis dukungan ini akan memberi manfaat positif kepada peningkatan aktivitas ekonomi bagi nelayan dan masyarakat di sekitar perusahaan-perusahaan tersebut," imbuhnya.

Dukungan BNI lainnya terhadap kemajuan sektor kelautan dan perikanan lainnya, antara lain berperan serta dalam mendukung sistem logistik ikan nasional dengan pemberian dukungan pembiayaan kepada Koperasi Perikanan Mina Rizki Abadi (Komira).

Ke depan BNI akan terus meningkatkan layanan perbankan dan pembiayaan kepada koperasi perikanan, industri balok es dan cold storage, industri kapal penangkap ikan, industri pengolahan dan perdagangan di sentra-sentra perikanan nasional skala mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia mulai dari Aceh, Lampung, Tegal, Lamongan, Nusa Tenggara, Bitung, hingga Papua melalui jaringan outlet dan delivery channel yang dimiliki.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5071 seconds (0.1#10.140)