Pelemahan Rupiah Tekan Kinerja IHSG

Rabu, 13 Mei 2015 - 06:01 WIB
Pelemahan Rupiah Tekan...
Pelemahan Rupiah Tekan Kinerja IHSG
A A A
JAKARTA - Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menilai pelemahan rupiah akan menghajar kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Depresiasi nilai tukar menjadi benang merah yang akan menekan laba emiten-emiten besar. Sementara perlambatan kredit akan menciutkan kinerja emiten perbankan.

"Kita lihat volume transaksi IHSG mengecil dan nett sell asing terus terjadi. Artinya, market akan profit taking dan trennya akan menurun karena proyeksi perlambatan GDP pada kuartal dua akan turun di bawah 4,71%," ujar Edwin, Selasa (13/5/2015).

Menurutnya, ke depan IHSG akan terus mengalami penurunan. Depresiasi rupiah akan memukul emiten yang membutuhkan dolar AS (USD). Sehingga, akan melemahkan daya beli masyarakat.

"Kalau sektor konsumsi menurun itu yang paling berbahaya. Depresiasi akan memperparah daya beli. Isu GDP, lalu the Fed, dan BI rate diperkirakan turun akan mempercepat rupiah bisa ke Rp13.500/USD," jelasnya.

Sementara itu, pengamat keuangan Ryan Kiryanto berharap BI tetap mempertahankan suku bunga acuan. Ini dengan mempertimbangkan inflasi April 6,79 persen (yoy), juga ekspektasi inflasi ke depan yang berpotensi naik.

"Juga demi antisipasi kenaikan FFR, sebaiknya BI tetap pertahankan BI Rate di 7,5%. Level ini masih akomodatif bagi perbankan dan sektor riil," terangnya.

Pengamat pasar obligasi, Yudistira Slamet mengatakan, rupiah terus memberikan volatilitas tinggi sehingga membuat pembeli asing melakukan aksi jual. Ini membuat capital outflow dan kecenderungannya tidak tertarik masuk pasar obligasi hingga Juni nanti.

Dia menilai pasar obligasi sedang mengalami tren rebalancing bonds yang dilakukan oleh investor asing. "Dampaknya pada depresiasi karena kebutuhan dolar semakin bertambah dan ujungnya menekan pada sektor riil. Kita menunggu BI rate diharapkan turun sehingga pasar obligasi akan rebound setidaknya hingga sebulan. Dan, kalau BI rate tetap kita tidak tau arahnya. Namun, sentimen tetap negatif," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0698 seconds (0.1#10.140)