Bank DKI Syariah Ekspansi ke Bandung
A
A
A
JAKARTA - Bank DKI melalui unit usaha syariahnya melakukan ekspansi ke Bandung, Jawa Barat. Langkah tersebut bertujuan untuk mewujudkan citacita Bank DKI menjadi bank umum berskala nasional, serta lebih memaksimalkan peran intermediasi ke masyarakat.
Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto mengatakan, kehadiran Bank DKI Syariah di Bandung dikarenakan ibukotaJawaBaratitusudahlama terkenal dengan potensinya di industri kreatif, seperti usaha kuliner, fashion, kerajinan, pendidikan, juga tujuan wisata alam maupun budaya. Sehingga diharapkan, pembukaan kantor cabang ini dapat membangun sebuah sinergi yang saling menguntungkan antara Bank DKI dan pelaku industri kreatif di Bandung.
”Selain itu, kehadiran Bank DKI Syariah di Bandung juga lebih ditujukan untuk memberikan layanan perbankan yang lebih menyeluruh kepada warga Bandung,” kata Martono dalam siaran pers di Jakarta kemarin. Dia melanjutkan, sebenarnya Bank DKI sudah hadir diBandung sejak pertengahan tahun Juni 2013. Respons warga Bandung terhadap Bank DKI konvensional dalam dua tahun terakhir dinilai cukup baik.
Martono menambahkan, hadirnya Bank DKI Syariah Cabang Bandung dapat digunakan warga Kota Kembang untuk memilih menggunakan layanan perbankan dari Bank DKI secara konvensional atau secara syariah. ”Keduanya, tentu sama baiknya,” ucapnya. Bahkan, lanjut dia, kehadiran Bank DKI di berbagai daerah juga ditujukan untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan perekonomian di sebuah daerah.
”Kami berharap dapat menjadi anak keduanya dari Pemerintah Kota Bandung,” ujar Martono. Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menambahkan, dengan membuka jaringan kantor di luar DKI Jakarta, tidak berarti Bank DKI melupakan perannya untuk lebih kontributif terhadap pengembangan perekonomian DKI. Menurut dia, pembukaan cabang-cabang di luar DKI justru dipilih di kotakota yang menjadi pusat bisnis daerah dan punya volume hubungan bisnis yang signifikan dengan DKI Jakarta.
Sementara di Jakarta, lanjut Eko, Bank DKI juga akan terus meningkatkan perannya dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah, dan memfasilitasi sistem pembayaran nontunai seperti, e-ticketing Transjakarta, retribusi pedagang kaki lima, retribusi pedagang pasar, dan parkir. ”Untuk memuaskan standar kualitas layanan, Bank DKI terus akan berbenah dan kritik-kritik serta masukan yang diterima selama ini diterima secara positif dan menjadi dorongan untuk memperbaiki diri,” pungkasnya.
Kunthi fahmar sandy
Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto mengatakan, kehadiran Bank DKI Syariah di Bandung dikarenakan ibukotaJawaBaratitusudahlama terkenal dengan potensinya di industri kreatif, seperti usaha kuliner, fashion, kerajinan, pendidikan, juga tujuan wisata alam maupun budaya. Sehingga diharapkan, pembukaan kantor cabang ini dapat membangun sebuah sinergi yang saling menguntungkan antara Bank DKI dan pelaku industri kreatif di Bandung.
”Selain itu, kehadiran Bank DKI Syariah di Bandung juga lebih ditujukan untuk memberikan layanan perbankan yang lebih menyeluruh kepada warga Bandung,” kata Martono dalam siaran pers di Jakarta kemarin. Dia melanjutkan, sebenarnya Bank DKI sudah hadir diBandung sejak pertengahan tahun Juni 2013. Respons warga Bandung terhadap Bank DKI konvensional dalam dua tahun terakhir dinilai cukup baik.
Martono menambahkan, hadirnya Bank DKI Syariah Cabang Bandung dapat digunakan warga Kota Kembang untuk memilih menggunakan layanan perbankan dari Bank DKI secara konvensional atau secara syariah. ”Keduanya, tentu sama baiknya,” ucapnya. Bahkan, lanjut dia, kehadiran Bank DKI di berbagai daerah juga ditujukan untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan perekonomian di sebuah daerah.
”Kami berharap dapat menjadi anak keduanya dari Pemerintah Kota Bandung,” ujar Martono. Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono menambahkan, dengan membuka jaringan kantor di luar DKI Jakarta, tidak berarti Bank DKI melupakan perannya untuk lebih kontributif terhadap pengembangan perekonomian DKI. Menurut dia, pembukaan cabang-cabang di luar DKI justru dipilih di kotakota yang menjadi pusat bisnis daerah dan punya volume hubungan bisnis yang signifikan dengan DKI Jakarta.
Sementara di Jakarta, lanjut Eko, Bank DKI juga akan terus meningkatkan perannya dalam pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah, dan memfasilitasi sistem pembayaran nontunai seperti, e-ticketing Transjakarta, retribusi pedagang kaki lima, retribusi pedagang pasar, dan parkir. ”Untuk memuaskan standar kualitas layanan, Bank DKI terus akan berbenah dan kritik-kritik serta masukan yang diterima selama ini diterima secara positif dan menjadi dorongan untuk memperbaiki diri,” pungkasnya.
Kunthi fahmar sandy
(bbg)