Alfamidi Akan Buka 180 Gerai Baru
A
A
A
TANGERANG - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), perusahaan pengelola toko ritel Alfamidi, akan membuka 180 gerai baru sepanjang tahun ini. Perseroan akan membuka gerai di wilayah yang memiliki kantor cabang.
Salah satunya di Yogyakarta yang kantor cabangnya diresmikan belum lama ini. ”April lalu kita buka di Yogyakarta. Ini menambah ekspansi cabang kami setelah sebelumnya kami buka di Medan, Bitung, Bekasi, Surabaya, Makassar, Surabaya, dan Samarinda,” sebut Direktur Keuangan MIDI Suantopo Po seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Tangerang, Banten, kemarin.
Dia menambahkan, untuk ekspansi pembukaan gerai baru, perseroan menyiapkan investasi Rp4 miliar per gerai. Sampai Maret 2015 jumlah gerai Alfamidi total tercatat sebanyak 809 gerai. ”Itu mencakup 761 Alfamidi, 33 AlfaExpress, dan 49 Lawson,” ujarnya. Dia melanjutkan, komposisi pembukaan gerai baru tersebut yakni 60% akan dibuka di Pulau Jawa dan 40% sisanya akan dibuka di luar Pulau Jawa.
Sementara alokasi dana untuk pembukaan gerai baru berasal dari belanja modal (capital expenditure/ capex ) sekitar Rp900 miliar. ”Sumber dana capextersebut 50% berasal dari pinjaman BCA dan Bank of Tokyo Mitsubitshi UFJ. Sementara 50% sisanya berasal dari kas internal perseroan,” ucapnya.
Adapun alokasi dana capex tersebut yakni 80% untuk pembukaan gerai baru, sisanya 20% untuk peremajaan gudang, perbaikan dari gerai yang sudah ada, dan pembukaan kantor cabang. ”Per kuartal I 2015 capex itu sudah terealisasi Rp179 miliar,” katanya. Sementara itu, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
”Pendapatan usahakan minimal 20% sejalan dengan pertumbuhan dengan laba. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk menyamai perolehan tahun lalu,” ucapnya. Demi memuluskan target, perseroan menjalankan sejumlah strategi seperti perluasan area pemasaran. Alfamidi menargetkan luasan area penjualan bisa lebih luas sekitar 200- 400 meter persegi dibandingkan kompetitor.
”Jadi kita lebih fleksibel bermain dalam sisi jumlah item yang dijual sehingga bauran produk lebih optimal,” ungkapnya. Dia melanjutkan, perseroan juga menerapkan strategi pemasaran komprehensif serta penambahan sistem pembayaran dan efisiensi dari sisi kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pada kuartal I 2015 perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,52 triliun atau tumbuh 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,28 triliun. Sementara laba komprehensif sebesar Rp9,01 miliar atau meningkat 23,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp7,31 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan MIDI Lilik Setiabudi menjabarkan, dalam membuka gerai baru, perseroan memperhitungkan dengan matang untuk menentukan lokasinya. ”Yang paling penting bagi kita adalah pada saat menentukan titik lokasi, sebelumnya kita membuat perhitungan matang akhirnya kita buka gerai baru.
Memang berdekatan dengan Alfamart itu tidak bisa dihindari karena itu sudah lebih lama muncul,” imbuhnya. Sementara itu, pada RUPST tersebut pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp41,79 miliar atau Rp14,5 per saham, setara dengan 30% dari laba komprehensif 2014 sebesar Rp138,62 miliar. Perseroan akan membagikan dividen tersebut pada 10 Juli 2015 sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Arsy ani s
Salah satunya di Yogyakarta yang kantor cabangnya diresmikan belum lama ini. ”April lalu kita buka di Yogyakarta. Ini menambah ekspansi cabang kami setelah sebelumnya kami buka di Medan, Bitung, Bekasi, Surabaya, Makassar, Surabaya, dan Samarinda,” sebut Direktur Keuangan MIDI Suantopo Po seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Tangerang, Banten, kemarin.
Dia menambahkan, untuk ekspansi pembukaan gerai baru, perseroan menyiapkan investasi Rp4 miliar per gerai. Sampai Maret 2015 jumlah gerai Alfamidi total tercatat sebanyak 809 gerai. ”Itu mencakup 761 Alfamidi, 33 AlfaExpress, dan 49 Lawson,” ujarnya. Dia melanjutkan, komposisi pembukaan gerai baru tersebut yakni 60% akan dibuka di Pulau Jawa dan 40% sisanya akan dibuka di luar Pulau Jawa.
Sementara alokasi dana untuk pembukaan gerai baru berasal dari belanja modal (capital expenditure/ capex ) sekitar Rp900 miliar. ”Sumber dana capextersebut 50% berasal dari pinjaman BCA dan Bank of Tokyo Mitsubitshi UFJ. Sementara 50% sisanya berasal dari kas internal perseroan,” ucapnya.
Adapun alokasi dana capex tersebut yakni 80% untuk pembukaan gerai baru, sisanya 20% untuk peremajaan gudang, perbaikan dari gerai yang sudah ada, dan pembukaan kantor cabang. ”Per kuartal I 2015 capex itu sudah terealisasi Rp179 miliar,” katanya. Sementara itu, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan minimal 20% dibandingkan tahun sebelumnya.
”Pendapatan usahakan minimal 20% sejalan dengan pertumbuhan dengan laba. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk menyamai perolehan tahun lalu,” ucapnya. Demi memuluskan target, perseroan menjalankan sejumlah strategi seperti perluasan area pemasaran. Alfamidi menargetkan luasan area penjualan bisa lebih luas sekitar 200- 400 meter persegi dibandingkan kompetitor.
”Jadi kita lebih fleksibel bermain dalam sisi jumlah item yang dijual sehingga bauran produk lebih optimal,” ungkapnya. Dia melanjutkan, perseroan juga menerapkan strategi pemasaran komprehensif serta penambahan sistem pembayaran dan efisiensi dari sisi kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pada kuartal I 2015 perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1,52 triliun atau tumbuh 19,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,28 triliun. Sementara laba komprehensif sebesar Rp9,01 miliar atau meningkat 23,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp7,31 miliar.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan MIDI Lilik Setiabudi menjabarkan, dalam membuka gerai baru, perseroan memperhitungkan dengan matang untuk menentukan lokasinya. ”Yang paling penting bagi kita adalah pada saat menentukan titik lokasi, sebelumnya kita membuat perhitungan matang akhirnya kita buka gerai baru.
Memang berdekatan dengan Alfamart itu tidak bisa dihindari karena itu sudah lebih lama muncul,” imbuhnya. Sementara itu, pada RUPST tersebut pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp41,79 miliar atau Rp14,5 per saham, setara dengan 30% dari laba komprehensif 2014 sebesar Rp138,62 miliar. Perseroan akan membagikan dividen tersebut pada 10 Juli 2015 sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Arsy ani s
(bbg)