Indonesia Ingin Kembali Menjadi Anggota OPEC

Sabtu, 06 Juni 2015 - 10:37 WIB
Indonesia Ingin Kembali...
Indonesia Ingin Kembali Menjadi Anggota OPEC
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia secara resmi telah meminta Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengizinkan kembali bergabung dalam organisasi tersebut.

Saat ini pemerintah masih menunggu keputusan hasil rapat anggota utama OPEC terkait permintaan tersebut. ”Secara khusus OPEC akan mengadakan rapat pada hari Jumat (5/6) untuk membahas rencana ini,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Jakarta kemarin.

Menurut Sudirman, keinginan Indonesia itu telah disampaikan kepada Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem el-Badri serta beberapa negara utama anggota OPEC dalam serangkaian acara 6th International Seminar OPEC yang dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Wina, Austria.

Sudirman mengklaim anggotaanggota utama OPEC yang telah ditemuinya menyatakan dukungan penuh terhadap keinginan Indonesia bergabung kembali ke dalam keanggotaan OPEC. Sudirman mengatakan, aktifnya kembali Indonesia di OPEC akan membuka kembali peluang kerja sama dan mendapatkan dukungan dari negaranegara anggota OPEC dalam upaya penguatan kedaulatan energi nasional.

Diketahui, saat ini Indonesia tengah merancang kerja sama dengan Iran di sektor energi. Iran menawarkan sejumlah produk meliputi minyak mentah, elpiji dan kondesat dalam jumlah besar. Iran juga membuka kesempatan agar Indonesia berinvestasi di industri pupuk di negara tersebut, memanfaatkan harga gas yang rendah di kisaran USD2-3 per MMBTU.

Indoensia juga tengah menjajaki tawaran dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk berinvestasi melalui perusahaan minyak nasionalnya, Mubadala Petroleum, untuk mengoperasikan blok-blok minyak di Indonesia. Saat ini Mubadala telah mengoperasikan Blok Sebuku dan tengah melakukan joint study (tahap awal eksplorasi) di wilayah Natuna.

Pemerintah UEA pun menawarkan pasokan minyak mentah dan BBM dengan skema pembelian langsung antar perusahaan minyak nasional tanpa perantara. Menurut Sudirman, setelah keluar dari OPEC pada 2008, Indonesia kehilangan banyak peluang untuk memperoleh dukungan di bidang energi dari negara-negara yang tergabung dalam organisasi tersebut.

Rencana pemerintah untuk kembali bergabung ke OPEC dikritisi oleh anggota Komisi VII DPR Kurtubi. Dia menilai Indonesia tidak perlu bergabung dengan OPEC karena tidak lagi menjadi eksportir minyak. Kurtubi menyarankan pemerintah untuk fokus pada pembenahan tata kelola migas di dalam negeri. ”Benahi dulu tata kelola migas, buat apa masuk OPEC kalau hanya sebagai peninjau,” kata dia kemarin.

Nanang wijayanto
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0571 seconds (0.1#10.140)