Tiga Maskapai Ajukan Extra Flight
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak tiga maskapai penerbangan nasional telah mengajukan tambahan penerbangan (extra flight) untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang saat mudik Lebaran mendatang. Ketiga maskapai tersebut antara lain Nam Air, Sriwijaya Air, dan Citilink.
”Baru tiga maskapai yang mengajukan tambahan penerbangan (extra flight). Di antaranya Sriwijaya Air, Nam Air, serta Citilink. Penerbangan tambahan bisa dimintakan jauh hari sebelumnya hingga H-14. Maksimal H-3 sebelum penerbangan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo di Jakarta kemarin. Menurut dia, Garuda Indonesia maupun Lion Air belum mengajukan extra flight.
”Tapi, itu tergantung maskapai. Yang jelas, yang masuk di kami baru tiga maskapai itu,” kata dia. Kemenhub sendiri memprediksi jumlah penumpang pesawat pada arus mudik 2015 mengalami kenaikan 2,05% dibanding tahun lalu yang mencapai 4.043.769 orang. Dalam kesempatan tersebut, Suprasetyo mengimbau kepada maskapai untuk mengajukan penambahan izin rute jauh-jauh hari. ”Penerbangan tambahan bisa dimintakan jauh-jauh hari. Kalau kurang dari H-3, tidak bisa,” ujarnya.
Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Terpisah, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, pihaknya telah menyediakan kursi tambahan sebanyak 81.954 kursi mulai 10 Juli hingga 25 Juli 2015. Penyediaan kursi tambahan 2015 meningkat tajam, didukung dengan persediaan pesawat Sriwijaya.
”Bila dibandingkan tahun sebelumnya, extra flight tahun ini hampir meningkat empat kali lebih banyak dari jumlah yang disediakan. Hal ini mengingat, tren masa Lebaran dan liburan waktunya berdekatan,” ujar dia dalam keterangan resminya belum lama ini. Sriwijaya Group membagi extra flight menjadi dua bagian yakni Sriwijaya Air pada 16 rute dengan kapasitas penambahan 74.034 kursi dan Nam Air untuk rute empat penerbangan dengan kapasitas tambahan 7.920 kursi.
Adapun, Maskapai AirAsia Indonesia menyiapkan 9.300 kursi dengan rute Jakarta-Denpasar sebagai rute tambahan yang paling banyak. Presiden Direktur Air Asia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, tambahan tersebut mengingat lebaran dan waktu liburan yang berbarengan, sehingga tren peningkatan penumpang akan lebih terlihat pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.
”Kita memprediksi masa liburan dan Lebaran akan berbarengan. Jadi, tujuan Jakarta- Denpasar yang paling banyak kami tambah kapasitasnya. Disusul rute Jakarta-Yogyakarta, Bandung-Denpasar, serta Denpasar-Solo,” kata Sunu. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah menyediakan 450 pesawat dengan kapasitas penerbangan dalam negeri 237.703 kursi per hari dan luar negeri 69.665 kursi sehari.
Lebaran tahun ini kenaikan penumpang angkutan udara diperkirakan hanya 2,8% atau jauh lebih rendah dibanding Lebaran 2014 yang meningkat hingga 10%. Meskipun jumlah penumpang diperkirakan 4,2 juta penumpang, Kemenhub menyiapkan kursi lebih untuk 4,9 juta penumpang karena sejumlah maskapai telah menyiapkan extra flight . Terkait keterlambatan, maskapai diimbau untuk membereskan manajemen keterlambatan (delay management) sesuai dengan Permenhub Nomor 77 Tahun 2011 tentang Asuransi Delay Pesawat, Bagasi Hilang, dan Kecelakaan.
Berdasarkan rancangan Permenhub itu, penumpang harus diberikan kompensasi Rp300.000 jika sudah melewati empat jam keterlambatan, dan wajib diberikan penginapan jika sudah melewati waktu tidur normal.
Ichsan amin/ant
”Baru tiga maskapai yang mengajukan tambahan penerbangan (extra flight). Di antaranya Sriwijaya Air, Nam Air, serta Citilink. Penerbangan tambahan bisa dimintakan jauh hari sebelumnya hingga H-14. Maksimal H-3 sebelum penerbangan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suprasetyo di Jakarta kemarin. Menurut dia, Garuda Indonesia maupun Lion Air belum mengajukan extra flight.
”Tapi, itu tergantung maskapai. Yang jelas, yang masuk di kami baru tiga maskapai itu,” kata dia. Kemenhub sendiri memprediksi jumlah penumpang pesawat pada arus mudik 2015 mengalami kenaikan 2,05% dibanding tahun lalu yang mencapai 4.043.769 orang. Dalam kesempatan tersebut, Suprasetyo mengimbau kepada maskapai untuk mengajukan penambahan izin rute jauh-jauh hari. ”Penerbangan tambahan bisa dimintakan jauh-jauh hari. Kalau kurang dari H-3, tidak bisa,” ujarnya.
Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Terpisah, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan, pihaknya telah menyediakan kursi tambahan sebanyak 81.954 kursi mulai 10 Juli hingga 25 Juli 2015. Penyediaan kursi tambahan 2015 meningkat tajam, didukung dengan persediaan pesawat Sriwijaya.
”Bila dibandingkan tahun sebelumnya, extra flight tahun ini hampir meningkat empat kali lebih banyak dari jumlah yang disediakan. Hal ini mengingat, tren masa Lebaran dan liburan waktunya berdekatan,” ujar dia dalam keterangan resminya belum lama ini. Sriwijaya Group membagi extra flight menjadi dua bagian yakni Sriwijaya Air pada 16 rute dengan kapasitas penambahan 74.034 kursi dan Nam Air untuk rute empat penerbangan dengan kapasitas tambahan 7.920 kursi.
Adapun, Maskapai AirAsia Indonesia menyiapkan 9.300 kursi dengan rute Jakarta-Denpasar sebagai rute tambahan yang paling banyak. Presiden Direktur Air Asia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, tambahan tersebut mengingat lebaran dan waktu liburan yang berbarengan, sehingga tren peningkatan penumpang akan lebih terlihat pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya.
”Kita memprediksi masa liburan dan Lebaran akan berbarengan. Jadi, tujuan Jakarta- Denpasar yang paling banyak kami tambah kapasitasnya. Disusul rute Jakarta-Yogyakarta, Bandung-Denpasar, serta Denpasar-Solo,” kata Sunu. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub telah menyediakan 450 pesawat dengan kapasitas penerbangan dalam negeri 237.703 kursi per hari dan luar negeri 69.665 kursi sehari.
Lebaran tahun ini kenaikan penumpang angkutan udara diperkirakan hanya 2,8% atau jauh lebih rendah dibanding Lebaran 2014 yang meningkat hingga 10%. Meskipun jumlah penumpang diperkirakan 4,2 juta penumpang, Kemenhub menyiapkan kursi lebih untuk 4,9 juta penumpang karena sejumlah maskapai telah menyiapkan extra flight . Terkait keterlambatan, maskapai diimbau untuk membereskan manajemen keterlambatan (delay management) sesuai dengan Permenhub Nomor 77 Tahun 2011 tentang Asuransi Delay Pesawat, Bagasi Hilang, dan Kecelakaan.
Berdasarkan rancangan Permenhub itu, penumpang harus diberikan kompensasi Rp300.000 jika sudah melewati empat jam keterlambatan, dan wajib diberikan penginapan jika sudah melewati waktu tidur normal.
Ichsan amin/ant
(ars)