Pengerjaan Tol Trans-Jawa Dipercepat

Senin, 15 Juni 2015 - 09:44 WIB
Pengerjaan Tol Trans-Jawa...
Pengerjaan Tol Trans-Jawa Dipercepat
A A A
PURWAKARTA - Pembangunan jalur tol Trans-Jawa terus dikebut. Para pengembang diminta mengerjakan konstruksi masingmasing ruas tanpa harus menunggu pembebasan lahan selesai 100%.

Percepatan pengerjaan jalur tol yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi ini didasari pada besarnya andil jalur transportasi itu untuk melayani pergerakan manusia, barang, dan jasa terutama di Pulau Jawa secara keseluruhan.

Presiden Joko Widodo saat meresmikan ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali), jalur tol terpanjang tol Trans- Jawa, akhir pekan lalu meminta seluruh ruas tol Trans-Jawa bisa tersambung pada 2018. ”Kita harap 2018 semua tol di Jawa tersambung. Pertumbuhan ekonomi hanya ditopang dua hal, stabilitas dan infrastruktur. Ini fundamental dan cepat bisa kita lakukan,” ujar Presiden ketika memberikan sambutan dalam peresmian Gerbang Tol Cipali di Gerbang Tol Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, akhir pekan lalu.

Presiden pun meminta pembangunan infrastruktur tidak menunggu pembebasan lahan selesai hingga 100% untuk memulai konstruksinya. Menurut dia, pengembang bisa mengerjakan konstruksi tol sesuai kemajuan pembebasan lahan yang ada. Dia juga meminta semua pihak bahu membahu mewujudkan pembangunan infrastruktur bagi kepentingan umum.

”Jangan sampai satudua orang masyarakat menghambat kepentingan jutaan masyarakat yang lain, terutama untuk pembangunan jalan tol,” tegas Presiden. Presiden mengatakan, penyelesaian infrastruktur Tol Trans-Jawa akan membawa dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Menurut dia, jika tol di seluruh Jawa telah tersambung, maka distribusi logistik pun akan semakin efektif. Sejalan dengan menurunnya biaya distribusi, pertumbuhan bisnis dan ekonomi secara keseluruhan pun bakal membaik.

Terkait dengan itu Presiden juga meminta, dalam rangka menyambut arus mudik Lebaran 2015, jalur tol yang ada bisa berfungsi maksimal pada H-10 hingga H+5 Hari Raya. ”Sebagai bonus, saya memerintahkan supaya tarif tol bisa diberi diskon saat arus mudik tiba dengan besaran 25-35%,” imbuhnya.

Namun, Kepala Badan PengaturJalanTol( BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Achmad Gani Ghazali mengatakan, pemberian diskon tarif tol sebagaimana yang diminta Presiden harus didiskusikan dahulu dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). ”Kalau mereka bersedia, saya kira tidak akan ada masalah. Namun, diskon ini harus disepakati bersama dulu,” tuturnya.

Manajemen PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai BUJT pemegang konsesi Tol Cipali mengatakan siap mempertimbangkan pemberian diskon bagi para pemudik yang melintasi jalur yang beru diresmikan tersebut. Komisaris PT LMS Johannes Suriadjaja mengatakan, akan mempertimbangkan pemberian diskon sebagaimana diminta Presiden dalam penggunaan Tol Cipali saat arus mudik.

”Jika jalur Tol Cikopo-Palimanan dipakai 40-60% untuk mudik, mungkin sekitar dua minggu saya hitung-hitung nilainya sekitar puluhan miliar. Dan, itu belum terlalu signifikan jika melihat besarnya total investasi kami pada jalur tol ini,” kata dia.

Tol Cipali membutuhkan investasi sebesar Rp13,779 triliun yang diperoleh melalui ekuitas perusahaan. Tol ini dibiayai melalui skema public private partnership (PPP) dengan badan usaha bernama PT Lintas Marga Sedaya. Dua pemegang saham badan usaha tersebut adalah PLUS Expressways Berhad (55%) dan PT Baskhara Utama Sedaya (45%).

Masa konsesi pengusahaan jalan tol ini tercatat selama 35 tahun, terhitung sejak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) per 21 Juli 2006. Selama masa konsesi tersebut, PT LMS wajib mengoperasikan dan memelihara ruas tol Cipali, sesuai dengan standar pelayanan minimal jalan tol.

Sesuai dengan keputusan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat, seusai peresmian, jalan tol ini akan dibuka tanpa tarif selama minimum tujuh hari bagi kendaraan golongan I sebagai bentuk sosialisasi.

Selanjutnya, tarif ditetapkan sebesar Rp823 rupiah per kilometer atau tarif terjauh mencapai Rp96.000 untuk kendaraan golongan I serta Rp288.000 untuk golongan V.

Ichsan amin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0725 seconds (0.1#10.140)