Toyota Akan Terbitkan Saham Baru
A
A
A
TOKYO - Toyota memenangkan persetujuan untuk penjualan saham baru yang kontroversial kemarin.
Menurut Toyota, penjualan saham baru itu untuk menarik investor jangka panjang. Langkah ini sempat mendapat penolakan dari beberapa pemegang saham institusional di luar negeri. ”Sebanyak 75% pemegang saham mendukung rencana Toyota menjual 50 juta saham baru, yang harus dipegang selama lima tahun dan tidak akan diperdagangkan,” ungkap pernyataan Toyota, dikutip kantor berita AFP.
Saham baru ”Model AA” ini sebagian besar terbatas pada para investor Jepang. Saham ini memiliki hak voting dan akan dihargai sebesar 20% premium pada saham biasa Toyota, yang ditutup senilai 8.395 yen di Tokyo. ”Dividen yang dibayar untuk saham baru akan naik dari 0,5% menjadi 2,5% pada akhir periode lima tahun saat para investor dapat menukarnya dengan saham biasa atau Toyota akan membelinya kembali,” ungkap pernyataan Toyota.
Sebelumnya perusahaan automotif terbesar di dunia itu menyatakan siap membeli kembali sebanyak 600 miliar yen saham untuk menjaga terhadap dilusi dari penerbitan saham baru. Toyota membukukan rekor laba USD18 miliar pada tahun fiskal terbaru. Menurut Toyota, struktur saham akan menarik investor jangka panjang dan membantu perusahaan mendanai biaya riset yang mahal, terutama pada teknologi generasi baru seperti mobil fuel cell atau bahan bakar hidrogen.
Voting dilakukan beberapa pekan setelah Jepang secara resmi mengadopsi corporate governance code yang disambut sebagai era baru transparansi bagi para investor. Firma konsultan Institutional Shareholder Services yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyatakan, saham baru itu akan mengurangi pengaruh investor pada setiap keputusan manajemen.
”Sulit melepaskan kesan bahwa perusahaan ingin menambah investor diam dan stabil dengan mengganti para pemegang saham biasa dengan pemegang saham Model AA,” ungkap pernyataan Institutional Shareholder Services. California State Teachers’ Retirement System menyatakan menentang rencana Toyota tersebut. Menurut mereka, langkah ini bukan kepentingan terbaik semua pemegang saham biasa Toyota, khususnya para pemegang saham asing.
”Kami tidak yakin penciptaan dua kelas saham biasa sesuai dengan prinsip satu saham, satu suara. Saham Kelas Model AA Toyota tidak akan didaftar dan ditawarkan hanya di Jepang, serta menyingkirkan para investor di luar Jepang untuk partisipasi,” ungkap pernyataan California State Teachers’ Retirement System. Sementara, Toyota Motor Corp akan mengucurkan USD1 miliar untuk membangun pabrik mobil di Meksiko. Pabrik yang akan memproduksi 200.000 mobil per tahun itu berada di Guanajuato dan akan menciptakan sekitar 2.400 lapangan kerja.
Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan, pabrik pertama Toyota di Meksiko itu akan memproduksi mobil Corolla pada musim panas 2019. Langkah ini mengakhiri pembekuan investasi baru yang diberlakukan Toyota dalam tiga tahun terakhir.
Syarifudin
Menurut Toyota, penjualan saham baru itu untuk menarik investor jangka panjang. Langkah ini sempat mendapat penolakan dari beberapa pemegang saham institusional di luar negeri. ”Sebanyak 75% pemegang saham mendukung rencana Toyota menjual 50 juta saham baru, yang harus dipegang selama lima tahun dan tidak akan diperdagangkan,” ungkap pernyataan Toyota, dikutip kantor berita AFP.
Saham baru ”Model AA” ini sebagian besar terbatas pada para investor Jepang. Saham ini memiliki hak voting dan akan dihargai sebesar 20% premium pada saham biasa Toyota, yang ditutup senilai 8.395 yen di Tokyo. ”Dividen yang dibayar untuk saham baru akan naik dari 0,5% menjadi 2,5% pada akhir periode lima tahun saat para investor dapat menukarnya dengan saham biasa atau Toyota akan membelinya kembali,” ungkap pernyataan Toyota.
Sebelumnya perusahaan automotif terbesar di dunia itu menyatakan siap membeli kembali sebanyak 600 miliar yen saham untuk menjaga terhadap dilusi dari penerbitan saham baru. Toyota membukukan rekor laba USD18 miliar pada tahun fiskal terbaru. Menurut Toyota, struktur saham akan menarik investor jangka panjang dan membantu perusahaan mendanai biaya riset yang mahal, terutama pada teknologi generasi baru seperti mobil fuel cell atau bahan bakar hidrogen.
Voting dilakukan beberapa pekan setelah Jepang secara resmi mengadopsi corporate governance code yang disambut sebagai era baru transparansi bagi para investor. Firma konsultan Institutional Shareholder Services yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyatakan, saham baru itu akan mengurangi pengaruh investor pada setiap keputusan manajemen.
”Sulit melepaskan kesan bahwa perusahaan ingin menambah investor diam dan stabil dengan mengganti para pemegang saham biasa dengan pemegang saham Model AA,” ungkap pernyataan Institutional Shareholder Services. California State Teachers’ Retirement System menyatakan menentang rencana Toyota tersebut. Menurut mereka, langkah ini bukan kepentingan terbaik semua pemegang saham biasa Toyota, khususnya para pemegang saham asing.
”Kami tidak yakin penciptaan dua kelas saham biasa sesuai dengan prinsip satu saham, satu suara. Saham Kelas Model AA Toyota tidak akan didaftar dan ditawarkan hanya di Jepang, serta menyingkirkan para investor di luar Jepang untuk partisipasi,” ungkap pernyataan California State Teachers’ Retirement System. Sementara, Toyota Motor Corp akan mengucurkan USD1 miliar untuk membangun pabrik mobil di Meksiko. Pabrik yang akan memproduksi 200.000 mobil per tahun itu berada di Guanajuato dan akan menciptakan sekitar 2.400 lapangan kerja.
Kantor berita Reuters sebelumnya melaporkan, pabrik pertama Toyota di Meksiko itu akan memproduksi mobil Corolla pada musim panas 2019. Langkah ini mengakhiri pembekuan investasi baru yang diberlakukan Toyota dalam tiga tahun terakhir.
Syarifudin
(ars)