BI Rate Tetap di Level 7,50%

Jum'at, 19 Juni 2015 - 09:45 WIB
BI Rate Tetap di Level...
BI Rate Tetap di Level 7,50%
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate tetap di level 7,50%.

Pada kesempatan tersebut RDG juga memutuskan suku bunga deposit facility sebesar 5,50% dan lending facility pada level 8,00%. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada sasaran inflasi 41% di 2015 dan 2016.

”Selain itu, demi mengarahkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat dalam kisaran 2,5-3% terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam jangka menengah,” kata Tirta di Jakarta kemarin. Dia melanjutkan, bauran kebijakan BI juga tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi di tengah berlanjutnya ketidakpastian ekonomi global, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi melalui penerbitan ketentuan terkait dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial.

Menurutnya, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan, serta dalam mempercepat stimulus fiskal guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, lanjut Tirta, BI mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat realisasi pencairan anggaran termasuk proyekproyek infrastruktur dan melanjutkan berbagai kebijakan struktural guna mendorong perbaikan prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Di sisi lain, BI memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2015 masih terbatas dan akan membaik pada kuartal mendatang. Dia menuturkan, dari sisi eksternal, ekspor diperkirakan masih tertekan sejalan dengan perekonomian global dan harga komoditas yang masih rendah. Sedangkan, investasi diperkirakan masih tumbuh terbatas, seiring dengan masih lemahnya impor barang modal dan perkembangan realisasi infrastruktur yang belum secepat perkiraan.

”Konsumsi diperkirakan membaik, terindikasi dari indeks keyakinan konsumen yang meningkat pada Mei 2015,” tukasnya. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada semester II/2015 akan membaik, didukung meningkatnya konsumsi dan investasi pemerintah sejalan dengan semakin meningkatnya implementasi proyekproyek infrastruktur dan meningkatnya penyaluran kredit perbankan.

Namun, untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berada pada kisaran 5,0-5,4% pada 2015. Menurut pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listianto, pertimbangan utama BI tetap mempertahankan BI Rate adalah tidak lepas dari respons kebijakan The Fed yang belum menaikkan suku bunga, karena ekonomi AS hanya tumbuh moderat.

Selain itu, dengan ditahannya suku bunga acuan pada level 7,5%, masih ada ruang untuk pertumbuhan ekonomi, meski nilai tukar akan sedikit lebih tertekan ”Jadi, ditahannya BI rate juga karena untuk menjaga potensi pertumbuhan jelang Lebaran,” ujarnya kepada KORAN SINDO.

Kunthi fahmar sandy
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7524 seconds (0.1#10.140)