Pertamina Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama Ramadan-Lebaran.
Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation I Zainal Abidin mengatakan, setiap periode Ramadan hingga lebaran, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik.
“Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji,” kata dia di Jakarta, Senin (22/6/2015).
Menurut dia, untuk memantau ketersediaan BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan masyarakat setiap region, Pertamina telah membentuk Posko Satuan Tugas (Satgas).
Adapun, langkah-langkah lainnya yang disiapkan oleh Pertamina menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji, meliputi monitoring stok BBM di Terminal BBM dengan sistem komputerisasi Sistem Informasi Management Supply & Distribution (SIM S&D), pengoperasian Terminal BBM dan SPBU sepanjang 24 jam, khususnya di sepanjang jalur mudik.
“Untuk kenyamanan konsumen Pertamax Series, Pertamina juga menyediakan produk BBM nonsubsidi dalam bentuk curah dan kemasan, yaitu pertamax, pertamax plus, Pertamina Dex di SPBU,” ungkapnya.
Sementara untuk penambahan pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi Bright Gas dan elpiji 12 kilogram (kg) khususnya di daerah-daerah yang diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi, Pertamina telah menunjuk agen dan pangkalan siaga elpiji dengan memaksimalkan SPBU dan modern retail outlet.
Selain itu, berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan instansi setempat untuk ketertiban harga jual dan penyediaan kebutuhan elpiji.
Sebagai informasi, dari 44 SPBU di Kepulauan Riau, 40 SPBU telah menjual elpiji 3 kg.
Pertamina merinci distribusi premium H-15 sampai H+15 lebaran di SPBU Pertamina dan mitra Pertamina di Kepulauan Riau diperkirakan naik 3% dari rata-rata harian normal 1.025 kiloliter (kl) menjadi 1.055 kl.
Sementara distribusi Solar diperkirakan relatif stabil karena telah ada sistem fuel card maupun kartu survei dengan rata-rata harian normal 249 kl.
Adapun distribusi elpiji pada Juni-Juli 2015 diperkirakan naik 4% dari distribusi bulan Mei 2015 dari 3.264 metrik ton (MT) atau sekitar 1 juta tabung menjadi 3.395 MT atau 1.131.667 tabung.
Supervisor External Relation Pertamina Marketing Operation I Zainal Abidin mengatakan, setiap periode Ramadan hingga lebaran, Pertamina selalu siap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan terus menjaga ketahanan stok dan mempersiapkan pengelolaan distribusi BBM dan elpiji dengan baik.
“Upaya ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji,” kata dia di Jakarta, Senin (22/6/2015).
Menurut dia, untuk memantau ketersediaan BBM dan elpiji serta kesiapan pelayanan masyarakat setiap region, Pertamina telah membentuk Posko Satuan Tugas (Satgas).
Adapun, langkah-langkah lainnya yang disiapkan oleh Pertamina menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji, meliputi monitoring stok BBM di Terminal BBM dengan sistem komputerisasi Sistem Informasi Management Supply & Distribution (SIM S&D), pengoperasian Terminal BBM dan SPBU sepanjang 24 jam, khususnya di sepanjang jalur mudik.
“Untuk kenyamanan konsumen Pertamax Series, Pertamina juga menyediakan produk BBM nonsubsidi dalam bentuk curah dan kemasan, yaitu pertamax, pertamax plus, Pertamina Dex di SPBU,” ungkapnya.
Sementara untuk penambahan pasokan elpiji subsidi dan nonsubsidi Bright Gas dan elpiji 12 kilogram (kg) khususnya di daerah-daerah yang diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi, Pertamina telah menunjuk agen dan pangkalan siaga elpiji dengan memaksimalkan SPBU dan modern retail outlet.
Selain itu, berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) dan instansi setempat untuk ketertiban harga jual dan penyediaan kebutuhan elpiji.
Sebagai informasi, dari 44 SPBU di Kepulauan Riau, 40 SPBU telah menjual elpiji 3 kg.
Pertamina merinci distribusi premium H-15 sampai H+15 lebaran di SPBU Pertamina dan mitra Pertamina di Kepulauan Riau diperkirakan naik 3% dari rata-rata harian normal 1.025 kiloliter (kl) menjadi 1.055 kl.
Sementara distribusi Solar diperkirakan relatif stabil karena telah ada sistem fuel card maupun kartu survei dengan rata-rata harian normal 249 kl.
Adapun distribusi elpiji pada Juni-Juli 2015 diperkirakan naik 4% dari distribusi bulan Mei 2015 dari 3.264 metrik ton (MT) atau sekitar 1 juta tabung menjadi 3.395 MT atau 1.131.667 tabung.
(rna)