Bisnis Zona Euro Menguat

Rabu, 24 Juni 2015 - 09:36 WIB
Bisnis Zona Euro Menguat
Bisnis Zona Euro Menguat
A A A
BRUSSELS - Aktivitas bisnis zona euro meningkat tajam pada Juni mencapai level tertinggi dalam lebih empat tahun.

Para analis menyatakan pemulihan ekonomi lebih baik dibandingkan perkiraan kendati ada krisis Yunani. Indeks manajer pembelian (Purchasing Managers Output Index /PMI) yang disusun Market sebesar 54,1 poin pada Juni, naik dari 53,6 pada Mei, kinerja terbaik sejak Mei 2011.

Data di atas 50 menunjukkan pertumbuhan ekonomi. 19 negara zona euro mengalami pemulihan mantap tapi moderat selama 18 bulan terakhir, seiring kekhawatiran Yunani dapat mengalami gagal bayar utang dan keluar dari zona euro. ”Data terbaru menunjukkan ekonomi zona euro lebih baik dibandingkan proyeksi, dengan seluruh pertumbuhan pada kuartal II/2015 tampaknya sesuai dengan kuartal I/2015 sebesar 0,4%,” ungkap Kepala Ekonom Markit Chris Williamson, dikutip kantor berita AFP.

Itu akan memberi peningkatan setahun penuh 2%, kinerja yang membanggakan setelah mengalami penurunan. ”Meski ada awan krisis utang Yunani yang menggantung di atas kawasan itu, zona euro mengalami percepatan pertumbuhan ekonomi,” tutur Williamson.

”Ketidakpastian itu tercipta oleh eskalasi terbaru krisis Yunani yang tampaknya mengurangi momentum pertumbuhan lapangan kerja. Meski demikian, tenaga kerja pada kuartal II/2015 secara keseluruhan tetap menunjukkan peningkatan terbesar selama empat tahun yang menunjukkan ekonomi zona euro tetap baik,” papar Williamson.

Markit menyatakan indeks untuk sektor jasa yang mencakup dua per tiga aktivitas ekonomi, naik menjadi 54,4 poin pada Juni dari 53,8 pada Mei. Adapun, manufaktur menunjukkan pertumbuhan lebih moderat menjadi 52,5 dari 52,2. Pengangguran di zona euro turun ke level terendah dalam tiga tahun menjadi 11,1% pada April. Data itu sebagai tanda bahwa pasar tenaga kerja di Eropa sudah mulai membaik.

”Pengangguran di 19 negara anggota zona euro turun dari revisi 11,2% pada Maret, tapi pengangguran pemuda tetap tinggi 22,3%,” papar Eurostat, badan statistik Uni Eropa (UE), dikutip kantor berita AFP.

Syarifudin
(bhr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4354 seconds (0.1#10.140)