BEI Targetkan Transaksi Rp15 T

Sabtu, 27 Juni 2015 - 09:46 WIB
BEI Targetkan Transaksi...
BEI Targetkan Transaksi Rp15 T
A A A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan transaksi harian mencapai Rp15 triliun dalam tiga hingga lima tahun mendatang. Transaksi ini melonjak dua kali lipat lebih jika dibandingkan transaksi harian saat ini yang hanya Rp5 triliun hingga Rp7 triliun.

”Kita harus capai Rp15 triliun perhari. Harusnya bisadicapai3- 5 tahun,” kata Direktur Utama PT BEI Tito Sulistio seusai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (25/6). Dalam RUPST tersebut Tito ditetapkan sebagai direktur utama PT BEI periode 2015- 2018. Tito menggantikan Ito Warsito yang telah habis masa jabatannya. Tito dipilih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Surat Nomor: S-239/D.04/ 2015 perihal Penyampaian Daftar Calon Direktur PT BEI Terpilih Untuk Masa Jabatan 2015-2018.

Dengan keputusan OJK tersebut, Tito akan memimpin enam direksi lainnya yaitu Alpino Kianjaya (direkturperdagangan), Samsul Hidayat (direktur penilaian perusahaan), dan Chaeruddin Berlian (direktur keuangan). Kemudian, Hamdi Hassyarbaini (direktur pengawasan), Sulistio Budi (direktur teknologi informasi dan manajemen risiko), dan Nicky Hogan (direktur pengembangan).

Sebagai nakhoda baru, Tito akan membuat pasar modal Indonesia maju, terutama bisa mengalahkan bursa negara ASEAN. ”Dalam waktu 3-5 tahun mengalahkan trading value Singapura dan Thailand. Bagaimana menaikkan trading value kita. Thailand market capital cuma beda 12%, tapi trading value empat kali kita. Itu kita kejar,” katanya seusai RUPST di Jakarta kemarin.

Guna mencapai ambisi tersebut, diperlukan dukungan dari stakeholder dengan menarik minat investor serta mendorong kinerja emiten. ”Pada dasarnya kita memperbaiki portofolio emiten. Kalau 10 emiten menguasai 52%, market capital itu tidak sehat,” imbuhnya. Di sisi lain, menurutnya, mendorong kinerja sekuritas dirasa perlu untuk menopang kinerja BEI.

”Sekuritas harus untung, sekarang 115 perusahaan enam suspend , 25 rugi, 28 babak belur,” kata dia. Target tersebut, lanjutnya, akan tercapai apabila pasar modal didukung penuh pemerintah. Khususnya melalui perlindungan perdagangan saham dalam negeri maupun privatisasi badan usaha milik negara (BUMN). ”Kami meminta pemerintah, privatisasi is must .

Tidak bisa attitude seorang menteri atau seorang penguasa go public kalau pasar bagus. Kalau pemerintah bantu kita support dan angkat pasar modal sebagai protokol krisis, kita bisa lebih cepat. Untukitubantudong protect kita dari Singapura,” paparnya. Menurutnya, terdapat empat kunci penting untuk melakukan akselerasi pengembangan pasar modal yakni investor, emiten, dan sekuritas.

”Kondisi sekuritas ini belum terlalu baik. Dari 115 perusahaan sekuritas, enam di-suspend, 25 mencetak rugi, dan 28 tak bisa berkutik,” tambahnya. Tito bersama timnya berjanji memiliki target untuk menambah 32 hingga 42 emiten baru mulai tahun depan. Jumlah tersebut diperoleh melalui pembentukan dealer driven atau papan pengembangan kedua.

Mantan Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, BEI membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 27,04% menjadi Rp1,21 triliun dari Rp958,54 miliar di tahun sebelumnya. Pendapatan BEI dari Jasa Transaksi Efek mengalami penurunan 4,66% menjadi Rp521,49 miliar dari sebelumnya Rp546,97 miliar.

”Hal ini karena rata-rata nilai transaksi harian perdagangan saham di Bursa mengalami penurunan sebesar 3,73% dari tahun sebelumnya, seiring kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih serta kondisi perekonomian Indonesia yang kurang mendukung,” paparnya.

Arsy ani s
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2600 seconds (0.1#10.140)