Genjot Ekspor, Kemendag Gandeng Garuda
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor dengan memanfaatkan fasilitas pengangkutan oleh maskapai nasional Garuda Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, Kemendag telah mencanangkan peningkatan ekspor 300% hingga 2019, sehingga diperlukan berbagai terobosan guna mencapai target tersebut. Demi meningkatkan pelayanan kepada eksportir maupun importir, Kemendag memfasilitasi kemudahan dan kecepatan dalam hal jasa pengangkutan atau logistik dengan mengoptimalkan peran maskapai nasional Garuda Indonesia.
”Ini kemudahan dan kelancaran yang bisa diberikan ke para eksportir, termasuk Usaha Kecil dan Menengah yang berencana meningkatkan ekspor. Ini salah satu fasilitas, tinggal bagaimana bisa memanfaatkannya,” ujar Mendag di selasela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang ”Pemanfaatan Jasa Angkutan Udara Nasional Dalam Rangka Peningkatan Perdagangan dan Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik antara Kemendag dengan PT Garuda Indonesia” di Gedung Kemendag, Jakarta, kemarin.
Menurut Mendag, dalam membangun pasar ekspor dan mitra dagang di luar negeri, selain melalui kerja sama bilateral dan multilateral seperti perjanjian perdagangan bebas, juga harus didukung oleh transportasi atau logistik yang baik. Dalam hal ini Mendag berharap Garuda bisa menjadi yang terdepan dalam hal jasa pengangkutan penumpang maupun pengiriman barang melalui kargo.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk M Arif Wibowo mengatakan, Garuda bisa menjadi bagian penting dalam mendukung program pemerintah khususnya di sektor perdagangan. Dalam hal ini Garuda akan memberikan harga khusus untuk penerbangan domestik dan internasional, baik angkutan penumpang maupun kargo.
Dalam hal ini pelaku usaha yang akan memanfaatkan fasilitas ini harus di-endorse oleh Kemendag. ”Fasilitasi ini penting karena memberikan insentif atau dorongan ke pelaku usaha terutama para eksportir,” sebutnya. Adapun, harga khusus yang dimaksud antara lain berupa potongan harga atau diskon tiket penumpang sampai 20% untuk penerbangan internasional dan 11% untuk domestik.
Sedangkan untuk kargo didiskon 7% untuk domestik dan 5% untuk internasional. Lebih lanjut Arief menambahkan, Garuda akan terus meningkatkan konektivitas dan jaringan ke berbagai destinasi internasional. Sebagai catatan, saat ini rute penerbangan terjauh Garuda adalah Jakarta-Amsterdam- London, yang secara bertahap akan ditingkatkan frekuensi penerbangannya menjadi setiap hari.
Arief mencontohkan, untuk penerbangan ke Eropa, pesawat tipe Airbus bisa mengangkut kargo sebanyak 20-25 ton, sementara pesawat Boeing bisa sekitar 4 ton. ”Itu bisa dimanfaatkan untuk mendukung program perdagangan, termasuk untuk keperluan pameran perdagangan di luar negeri,” ungkapnya.
Staf Ahli Mendag Chris Kanter menambahkan, Kemendag mendapat mandat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat distribusi, di mana produk-produk unggulan dari produsen besar seperti Toyota, Panasonic, dan yang lainnya akan diupayakan basisnya di Indonesia. Dengan demikian, perlu perbaikan pelayanan aktivitas ekspor-impor.
”Kalau kita jadi base nantinya tidak hanya ekspor, tapi banyak juga barang impor masuk untuk di-reekspor. Karena akan impor banyak lalu direekspor. Dengan demikian, kerja sama Kemendag dengan Garuda ini akan menguntungkan eksportir, importir, juga Garuda. Ini akan menopang bisnis kargo dari Garuda,” sebutnya.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia-maskapai flag carrier Indonesia- saat ini melayani 76 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari dan jumlah armada yang dioperasikan mencapai 169 armada (dengan rata-rata usia 4,5 tahun), Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik.
”Kementerian Perdagangan berharap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan program pembangunan ekonomi nasional melalui akselerasi roda kinerja ekspor dan aktivitas perdagangan nasional,” pungkas Sekjen Kemendag Gunaryo.
Inda Susanti
Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, Kemendag telah mencanangkan peningkatan ekspor 300% hingga 2019, sehingga diperlukan berbagai terobosan guna mencapai target tersebut. Demi meningkatkan pelayanan kepada eksportir maupun importir, Kemendag memfasilitasi kemudahan dan kecepatan dalam hal jasa pengangkutan atau logistik dengan mengoptimalkan peran maskapai nasional Garuda Indonesia.
”Ini kemudahan dan kelancaran yang bisa diberikan ke para eksportir, termasuk Usaha Kecil dan Menengah yang berencana meningkatkan ekspor. Ini salah satu fasilitas, tinggal bagaimana bisa memanfaatkannya,” ujar Mendag di selasela penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang ”Pemanfaatan Jasa Angkutan Udara Nasional Dalam Rangka Peningkatan Perdagangan dan Perwujudan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik antara Kemendag dengan PT Garuda Indonesia” di Gedung Kemendag, Jakarta, kemarin.
Menurut Mendag, dalam membangun pasar ekspor dan mitra dagang di luar negeri, selain melalui kerja sama bilateral dan multilateral seperti perjanjian perdagangan bebas, juga harus didukung oleh transportasi atau logistik yang baik. Dalam hal ini Mendag berharap Garuda bisa menjadi yang terdepan dalam hal jasa pengangkutan penumpang maupun pengiriman barang melalui kargo.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk M Arif Wibowo mengatakan, Garuda bisa menjadi bagian penting dalam mendukung program pemerintah khususnya di sektor perdagangan. Dalam hal ini Garuda akan memberikan harga khusus untuk penerbangan domestik dan internasional, baik angkutan penumpang maupun kargo.
Dalam hal ini pelaku usaha yang akan memanfaatkan fasilitas ini harus di-endorse oleh Kemendag. ”Fasilitasi ini penting karena memberikan insentif atau dorongan ke pelaku usaha terutama para eksportir,” sebutnya. Adapun, harga khusus yang dimaksud antara lain berupa potongan harga atau diskon tiket penumpang sampai 20% untuk penerbangan internasional dan 11% untuk domestik.
Sedangkan untuk kargo didiskon 7% untuk domestik dan 5% untuk internasional. Lebih lanjut Arief menambahkan, Garuda akan terus meningkatkan konektivitas dan jaringan ke berbagai destinasi internasional. Sebagai catatan, saat ini rute penerbangan terjauh Garuda adalah Jakarta-Amsterdam- London, yang secara bertahap akan ditingkatkan frekuensi penerbangannya menjadi setiap hari.
Arief mencontohkan, untuk penerbangan ke Eropa, pesawat tipe Airbus bisa mengangkut kargo sebanyak 20-25 ton, sementara pesawat Boeing bisa sekitar 4 ton. ”Itu bisa dimanfaatkan untuk mendukung program perdagangan, termasuk untuk keperluan pameran perdagangan di luar negeri,” ungkapnya.
Staf Ahli Mendag Chris Kanter menambahkan, Kemendag mendapat mandat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat distribusi, di mana produk-produk unggulan dari produsen besar seperti Toyota, Panasonic, dan yang lainnya akan diupayakan basisnya di Indonesia. Dengan demikian, perlu perbaikan pelayanan aktivitas ekspor-impor.
”Kalau kita jadi base nantinya tidak hanya ekspor, tapi banyak juga barang impor masuk untuk di-reekspor. Karena akan impor banyak lalu direekspor. Dengan demikian, kerja sama Kemendag dengan Garuda ini akan menguntungkan eksportir, importir, juga Garuda. Ini akan menopang bisnis kargo dari Garuda,” sebutnya.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia-maskapai flag carrier Indonesia- saat ini melayani 76 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari dan jumlah armada yang dioperasikan mencapai 169 armada (dengan rata-rata usia 4,5 tahun), Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik.
”Kementerian Perdagangan berharap PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan program pembangunan ekonomi nasional melalui akselerasi roda kinerja ekspor dan aktivitas perdagangan nasional,” pungkas Sekjen Kemendag Gunaryo.
Inda Susanti
(ftr)