Target Penjualan Motor Sulit Tercapai
A
A
A
JAKARTA - Target penjualan sepeda motor sebanyak 6,7 juta unit tahun ini diyakini sulit tercapai kendati asosiasi sudah merevisi proyeksi penjualan pada Maret lalu.
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) semula menargetkan penjualan motor tahun ini sebanyak 7,7 juta unit. Namun, direvisi menjadi hanya 6,7 juta unit akibat lesunya perekonomian. Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, semua sektor industri memang mengharapkan adanya peningkatan penjualan, tidak terkecuali sepeda motor.
Dia menuturkan, setiap menjelang Lebaran memang ada peningkatan penjualan sekitar 5%. Tapi, peningkatan tersebut tidak bisa menutupi penurunan yang telah terjadi di kuartal I 2015. ”Saya khawatir demikian, kalau bulan sebelumnya saja sudah turun 19% dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Seumpamanya naik 5% itu tidak naik banyak. Ini yang menjadi masalah,” ujar Gunadi di Jakarta baru-baru ini.
Menurutnya, secara umum tahun ini kinerja industri sepeda motor agak merisaukan. Walau sudah merevisi target penjualan sebesar 6,7 juta unit, dia pesimistis dapat tercapai.
Menurut dia, adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang baru tentang kebijakan loan to value (LTV) atau uang muka kredit kendaraan bermotor dari sebelumnya 25% menjadi 20% dinilai tidak akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Oktiani endarwati
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) semula menargetkan penjualan motor tahun ini sebanyak 7,7 juta unit. Namun, direvisi menjadi hanya 6,7 juta unit akibat lesunya perekonomian. Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata mengatakan, semua sektor industri memang mengharapkan adanya peningkatan penjualan, tidak terkecuali sepeda motor.
Dia menuturkan, setiap menjelang Lebaran memang ada peningkatan penjualan sekitar 5%. Tapi, peningkatan tersebut tidak bisa menutupi penurunan yang telah terjadi di kuartal I 2015. ”Saya khawatir demikian, kalau bulan sebelumnya saja sudah turun 19% dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Seumpamanya naik 5% itu tidak naik banyak. Ini yang menjadi masalah,” ujar Gunadi di Jakarta baru-baru ini.
Menurutnya, secara umum tahun ini kinerja industri sepeda motor agak merisaukan. Walau sudah merevisi target penjualan sebesar 6,7 juta unit, dia pesimistis dapat tercapai.
Menurut dia, adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang baru tentang kebijakan loan to value (LTV) atau uang muka kredit kendaraan bermotor dari sebelumnya 25% menjadi 20% dinilai tidak akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Oktiani endarwati
(ftr)