Kegiatan Usaha Diperkirakan Melambat
A
A
A
JAKARTA - Ekspansi kegiatan usaha diperkirakan melambat pada kuartal III/2015. Perlambatan tersebut terutama disebabkan kontraksi pada sektor pertambangan dan penggalian lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, ekspansi usaha yang melambat pada kuartal III diperkirakan cenderung tidak berdampak pada tenaga kerja. ”Kondisi ini terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pengguna tenaga kerja pada kuartal III sebesar 0,75% lebih tinggi dari periode sebelumnya,” kata Peter di Jakarta kemarin.
Dia melanjutkan, tekanan kenaikan harga jual juga diperkirakan melemah pada kuartal III. Pelemahan harga jual terutama diperkirakan terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, dan sektor perdagangan serta hotel dan restoran.
Kegiatan investasi dunia usaha pada kuartal III/2015 diperkirakan meningkat. Ini tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) yang diperkirakan mencapai 12,13% atau lebih tinggi dibandingkan kuartal II/2015. ”Peningkatan tertinggi diperkirakan masih pada sektor keuangan, real estate, jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran,” imbuh dia.
Adapun kegiatan investasi pada kuartal II/2015 melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Kegiatan usaha pada kuartal II/2015 mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurut Peter, ekspansi kegiatan usaha terjadi pada hampir seluruh sektor dengan peningkatan tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi dengan SBT 3,16%.
Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada kuartal II/2015 terjadi pada seluruh sektor, terutama sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 berada pada batas bawah di angka sekitar 5%-5,4%.
Kuartal II/2015 nanti BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan kuartal I/2015 yang hanya tumbuh 4,7%. ”Kan sudah tanggal 8 Juli, ternyata kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal II tidak terlalu menggembirakan, mungkin akan ada di kisaran kuartal I/2015,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (8/7).
Dengan begitu, Indonesia perlu memperhatikan pertumbuhan ekonomi pada semester II/2015 agar sepanjang 2015 bisa mencapai 5-5,4%. Dia melanjutkan, BI juga mewaspadai dan mengantisipasi kondisi ekonomi China akibat penurunan pasar modal China yang telah terjadi selama kurun waktu tiga pekan terakhir.
Menurutnya, koreksi tajam di pasar China bisa berpotensi memengaruhi Indonesia lantaran China merupakan mitra dagang utama Indonesia. ”Kita harus antisipasi karena China jadi pusat perekonomian regional dan dunia,” paparnya.
Kunthi fahmar sandy
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, ekspansi usaha yang melambat pada kuartal III diperkirakan cenderung tidak berdampak pada tenaga kerja. ”Kondisi ini terindikasi dari saldo bersih tertimbang (SBT) pengguna tenaga kerja pada kuartal III sebesar 0,75% lebih tinggi dari periode sebelumnya,” kata Peter di Jakarta kemarin.
Dia melanjutkan, tekanan kenaikan harga jual juga diperkirakan melemah pada kuartal III. Pelemahan harga jual terutama diperkirakan terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, dan sektor perdagangan serta hotel dan restoran.
Kegiatan investasi dunia usaha pada kuartal III/2015 diperkirakan meningkat. Ini tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) yang diperkirakan mencapai 12,13% atau lebih tinggi dibandingkan kuartal II/2015. ”Peningkatan tertinggi diperkirakan masih pada sektor keuangan, real estate, jasa perusahaan, sektor perdagangan, hotel dan restoran,” imbuh dia.
Adapun kegiatan investasi pada kuartal II/2015 melambat dibandingkan kuartal sebelumnya. Kegiatan usaha pada kuartal II/2015 mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurut Peter, ekspansi kegiatan usaha terjadi pada hampir seluruh sektor dengan peningkatan tertinggi pada sektor pengangkutan dan komunikasi dengan SBT 3,16%.
Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai pada kuartal II/2015 terjadi pada seluruh sektor, terutama sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2015 berada pada batas bawah di angka sekitar 5%-5,4%.
Kuartal II/2015 nanti BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan kuartal I/2015 yang hanya tumbuh 4,7%. ”Kan sudah tanggal 8 Juli, ternyata kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal II tidak terlalu menggembirakan, mungkin akan ada di kisaran kuartal I/2015,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (8/7).
Dengan begitu, Indonesia perlu memperhatikan pertumbuhan ekonomi pada semester II/2015 agar sepanjang 2015 bisa mencapai 5-5,4%. Dia melanjutkan, BI juga mewaspadai dan mengantisipasi kondisi ekonomi China akibat penurunan pasar modal China yang telah terjadi selama kurun waktu tiga pekan terakhir.
Menurutnya, koreksi tajam di pasar China bisa berpotensi memengaruhi Indonesia lantaran China merupakan mitra dagang utama Indonesia. ”Kita harus antisipasi karena China jadi pusat perekonomian regional dan dunia,” paparnya.
Kunthi fahmar sandy
(ftr)