Penguatan Sektor Ritel Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menilai, penguatan sektor ritel di Indonesia dapat membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APPBI Handaka Santosa mengungkapkan, pertumbuhan sektor ritel pada kurun kuartal I hingga II/2015 terjadi perlambatan. Namun, momen Lebaran hingga akhir tahun akan terjadi penguatan kembali.
"Kalau yang saya lihat kuartal I dan II kan terjadi perlambatan di bidang ritel, masih belum ada perbaikan. Tapi bersyukur di Juni terjadi penguatan. Kami harap Lebaran ini sampai akhir tahun penjualan ritel akan lebih bagus. Itu akan membantu meningakatkan pertumbuhan ekonomi juga," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (16/7/2015).
Dia mengaku, momen Ramadan dan Lebaran menjadi andalannya untuk kembali mendongkrak pertumbuhan sektor ritel. Sebab, Natal dan Tahun Baru peningkatannya tidak begitu signifikan.
"Jadi kalau sampai Ramadan hingga Lebaran enggak capai target tentu sangat berat," imbuh dia. (Baca: Perekonomian Indonesia Salah Arah)
Menurut Handaka, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejatinya dimotori oleh konsumsi domestik. Selain itu, keaktifan pemerintah juga dituntut agar pertumbuhan ekonomi Tanah Air kembali mencapai kejayaan.
"Tapi kami optimis sih (pertumbuhan ekonomi), karena keaktifan pemerintah dalam menggunakan APBN tadi. Kan kita tahu pertumbuhan ekonomi terjadi karena dua hal, yaitu private sector dan pemerintah. Kalau itu pincang, pemerintah enggak bergerak, maka akan terjadi hambatan," katanya.
Sebab itu, pemerintah bertanggung jawab menggunakan anggaran yang ada untuk sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Jadi langkah pemerintah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi juga penting," tandas Handaka.
Baca juga:
Ekonomi Makin Lesu, Siap-siap PHK Massal
Ekonomi Melemah, Pengusaha Akui Terjadi PHK Massal
HT Prihatin Terjadi PHK Saat Mendekati Lebaran
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) APPBI Handaka Santosa mengungkapkan, pertumbuhan sektor ritel pada kurun kuartal I hingga II/2015 terjadi perlambatan. Namun, momen Lebaran hingga akhir tahun akan terjadi penguatan kembali.
"Kalau yang saya lihat kuartal I dan II kan terjadi perlambatan di bidang ritel, masih belum ada perbaikan. Tapi bersyukur di Juni terjadi penguatan. Kami harap Lebaran ini sampai akhir tahun penjualan ritel akan lebih bagus. Itu akan membantu meningakatkan pertumbuhan ekonomi juga," ujarnya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (16/7/2015).
Dia mengaku, momen Ramadan dan Lebaran menjadi andalannya untuk kembali mendongkrak pertumbuhan sektor ritel. Sebab, Natal dan Tahun Baru peningkatannya tidak begitu signifikan.
"Jadi kalau sampai Ramadan hingga Lebaran enggak capai target tentu sangat berat," imbuh dia. (Baca: Perekonomian Indonesia Salah Arah)
Menurut Handaka, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejatinya dimotori oleh konsumsi domestik. Selain itu, keaktifan pemerintah juga dituntut agar pertumbuhan ekonomi Tanah Air kembali mencapai kejayaan.
"Tapi kami optimis sih (pertumbuhan ekonomi), karena keaktifan pemerintah dalam menggunakan APBN tadi. Kan kita tahu pertumbuhan ekonomi terjadi karena dua hal, yaitu private sector dan pemerintah. Kalau itu pincang, pemerintah enggak bergerak, maka akan terjadi hambatan," katanya.
Sebab itu, pemerintah bertanggung jawab menggunakan anggaran yang ada untuk sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Jadi langkah pemerintah untuk memajukan pertumbuhan ekonomi juga penting," tandas Handaka.
Baca juga:
Ekonomi Makin Lesu, Siap-siap PHK Massal
Ekonomi Melemah, Pengusaha Akui Terjadi PHK Massal
HT Prihatin Terjadi PHK Saat Mendekati Lebaran
(izz)