Bank BTN Raup Laba Rp831 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) membukukan laba semester I/2015 sebesar Rp831 miliar atau tumbuh 54,25% dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp539 miliar.
Direktur Utama BBTN Maryono mengatakan, pertumbuhan laba yang sangat agresif itu didukung perolehan nett interest income (NII) sebesar Rp3,187 triliun atau meningkat 19,06% dari tahun sebelumnya, Rp2,676 triliun. ”Laba semester I/2015 tumbuh tinggi karena kami mempunyai target sampai dengan akhir tahun di atas 40%. Kami yakin akan mencapai pertumbuhan itu karena peluang untuk tumbuh masih sangat terbuka sampai dengan akhir 2015,” ujarnya pada saat paparan kinerja BBTN di Jakarta kemarin.
Dia melanjutkan, dari sisi kredit dan pembiayaan tumbuh 18,33% dari Rp106,584 triliun pada tahun lalu menjadi Rp126,125 triliun pada 2015. Hingga akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berada pada kisaran 14- 16%. ”Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang berada pada kisaran 10,40% per Mei 2015. Bank BTN memproyeksikan kredit yang diberikan Perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2015,” paparnya.
Pertumbuhan kredit masih cukup tinggi karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah cukup besar, apalagi fasilitas kredit masih menjadi pilihan utama untuk kelompok masyarakat menengah bawah dan ini menguntungkan perbankan. ”Rumah sebagai kebutuhan pokok manusia setelah pangan dan sandang masih terus diburu oleh masyarakat untuk memenuhinya. Bagaimanapun, permintaan pasar yang ada harus tetap diakomodasi dalam kendali kemampuan bank agar tidak berdampak pada kinerja perseroan secara umum,” katanya.
Dalam kesempatan sama Direktur BBTN Oni Febrianto menjelaskan, perolehan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp114,719 triliun pada 2015 atau naik 13,20% dari Rp101,345 triliun pada 2014. Menurut Oni, pertumbuhan DPK ini ditopang pertumbuhan giro yang mencapai 36,16%. Hal ini juga meningkatkan rasio CASA menjadi 47,27%.
”Hingga semester I aset perseroan mencapai Rp155,952 triliun atau tumbuh 14,99% dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp135,623 triliun,” imbuhnya. Di sisi lain, non performing loan (NPL) net semester I 2015 Bank BTN tercatat 3,37% atau turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 3,83%.
”Sampai akhir tahun kami menargetkan NPL gross akan berada pada kisaran 3%,” ungkapnya. Dia melanjutkan, ditengah-tengah tren NPL industri perbankan yang cenderung meningkat, Bank BTN berkomitmen terus menurunkan NPL perseroan sampai akhir 2015 dikisaran 3%.
Arsy ani s
Direktur Utama BBTN Maryono mengatakan, pertumbuhan laba yang sangat agresif itu didukung perolehan nett interest income (NII) sebesar Rp3,187 triliun atau meningkat 19,06% dari tahun sebelumnya, Rp2,676 triliun. ”Laba semester I/2015 tumbuh tinggi karena kami mempunyai target sampai dengan akhir tahun di atas 40%. Kami yakin akan mencapai pertumbuhan itu karena peluang untuk tumbuh masih sangat terbuka sampai dengan akhir 2015,” ujarnya pada saat paparan kinerja BBTN di Jakarta kemarin.
Dia melanjutkan, dari sisi kredit dan pembiayaan tumbuh 18,33% dari Rp106,584 triliun pada tahun lalu menjadi Rp126,125 triliun pada 2015. Hingga akhir tahun perseroan menargetkan pertumbuhan kredit berada pada kisaran 14- 16%. ”Kredit dan pembiayaan yang diberikan perseroan tumbuh lebih baik di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang berada pada kisaran 10,40% per Mei 2015. Bank BTN memproyeksikan kredit yang diberikan Perseroan akan terus tumbuh sampai dengan akhir tahun 2015,” paparnya.
Pertumbuhan kredit masih cukup tinggi karena permintaan pasar terhadap kebutuhan rumah cukup besar, apalagi fasilitas kredit masih menjadi pilihan utama untuk kelompok masyarakat menengah bawah dan ini menguntungkan perbankan. ”Rumah sebagai kebutuhan pokok manusia setelah pangan dan sandang masih terus diburu oleh masyarakat untuk memenuhinya. Bagaimanapun, permintaan pasar yang ada harus tetap diakomodasi dalam kendali kemampuan bank agar tidak berdampak pada kinerja perseroan secara umum,” katanya.
Dalam kesempatan sama Direktur BBTN Oni Febrianto menjelaskan, perolehan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp114,719 triliun pada 2015 atau naik 13,20% dari Rp101,345 triliun pada 2014. Menurut Oni, pertumbuhan DPK ini ditopang pertumbuhan giro yang mencapai 36,16%. Hal ini juga meningkatkan rasio CASA menjadi 47,27%.
”Hingga semester I aset perseroan mencapai Rp155,952 triliun atau tumbuh 14,99% dari posisi yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp135,623 triliun,” imbuhnya. Di sisi lain, non performing loan (NPL) net semester I 2015 Bank BTN tercatat 3,37% atau turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 3,83%.
”Sampai akhir tahun kami menargetkan NPL gross akan berada pada kisaran 3%,” ungkapnya. Dia melanjutkan, ditengah-tengah tren NPL industri perbankan yang cenderung meningkat, Bank BTN berkomitmen terus menurunkan NPL perseroan sampai akhir 2015 dikisaran 3%.
Arsy ani s
(ars)