Kemenpar-Pelni Kerja Sama Wisata Bahari

Senin, 03 Agustus 2015 - 09:13 WIB
Kemenpar-Pelni Kerja Sama Wisata Bahari
Kemenpar-Pelni Kerja Sama Wisata Bahari
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata( Kemenpar) menggandeng PT Pelni (Persero) dalam pengembangan pariwisata bahari...

Tak tanggung-tanggung, Kemenpar menggelontorkan dana Rp10 miliar untuk mempromosikan produk wisata bahari dengan kapal Pelni. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, wisata bahari memiliki porsi 35% dari jenis wisata yang akan dikembangkan pada periode 2015-2019.

Devisa dari wisata bahari juga ditargetkan meningkat empat kali lipat, yaitu dari USD1 miliar pada tahun ini menjadi USD4 miliar pada 2019. Menurutnya, target ini harus dikejar agar tidak tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Malaysia.

”Malaysia, saat ini saja devisa wisata baharinya sudah USD4 miliar, padahal potensinya jauh lebih besar kita. Harus dikejar atau kita akan kalah jauh lagi dari mereka,” ujarnya di sela-sela Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kemenpar dan PT Pelni (Persero) di Kapal Motor (KM) Kelud, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, akhir pekan lalu.

Arief mengatakan, kerja sama kemitraan Kemenpar dengan Pelni memiliki nilai strategis untuk mempercepat pengembangan wisata bahari sebagai salah satu produk unggulan pariwisata Indonesia. Bentuk kerja sama mencakup penyediaan kapal, fasilitas dan alat angkut lainnya; promosi produk dan destinasi pariwisata; pengembangan sumber daya manusia; penyediaan data dan informasi; serta promosi branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.

”Pemasaran akan kami dukung. Sementara ini, saya putuskan untuk Pelni akan kami bantu promosi senilai Rp10 miliar,” ujarnya. MenurutArief, danapromosi senilai Rp10 miliar itu setara dengan kunjungan 50.000 wisatawan mancanegara (wisman). Target kunjungan ini diharapkan bisa dicapai PT Pelni melalui produk atau paket wisataba harinya.

”Saya menyarankan Pelni untuk bermitra dengan perusahaan penyedia jasa layanan lainnyasehinggaakanmempercepat pengembangan bisnis wisata bahari ini,” tuturnya. Direktur Utama PT Pelni Elfien Goentoro mengatakan, sebagai operator transportasi laut, Pelni memiliki keunggulan yang bisa dimanfaatkan untuk wisata bahari yaitu aksesibilitas dan akomodasi.

Dalam hal aksesibilitas, Pelni mampu menjangkau 944 pelabuhan di Indonesia. Sedangkan dari segi akomodasi, kapal Pelni dilengkapi kamar-kamar yang mirip hotel terapung. ”Kalau ingin berwisata bahari sampai ke remote area juga bisa. Kapal Pelni tidak bersandar tapi berlabuh, lalu dilanjutkan dengan kapal kecil ke lokasi snorkeling dan diving ,” ujarnya.

Elfien menambahkan, setelah tahun sebelumnya Pelni sukses menggelar paket perjalanan wisata ke Raja Ampat dan Wakatobi, tahun ini Pelni kembali meluncurkan produk unggulannya yaitu ”7 Destinasi Wisata Bahari PT PELNI 2015”. Produk itu meliputi paket perjalanan wisata ke spot diving dan snorkeling terbaik di Indonesia, ke pulau eksotis yang sulit dijangkau serta menginap di hotel terapung Pelni.

Adapun, ketujuh trip tersebut yakni Labuan Bajo-Takabonerate- Wakatobi, Bunaken- Togian/Tomini, Bunaken- Morotai-Raja Ampat, Banda Naira, Derawan, Karimun Jawa, dan Anambas. Trip yang sudah terealisasi adalah trip ”Let’s Go Karimun Jawa” pada 18-20 Juni 2015.

Terkait keikutsertaan wisman dalam program tersebut, Elfien mengaku belum memiliki data persisnya. Menurut Elfien, program paket wisata tersebut memang utamanya menyasar wisatawan domestik.

Inda susanti
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4799 seconds (0.1#10.140)