Tarif Angkutan Udara Penyebab Utama Inflasi Juli
A
A
A
JAKARTA - Penyebab utama inflasi Indonesia pada Juli 2015 yang sebesar 0,93% adalah tarif angkutan udara. Perubahan kenaikannya mencapai 24,4% dengan andil 0,2%.
Angka ini karena adanya momen Idul Fitri yakni arus mudik dan arus balik. "Ini terjadi dalam satu bulan. Kalau tahun kemarin kan beda bulan, arus mudik dan arus baliknya. Dari pantauan kami, kenaikannya terjadi di 52 kota IHK. Nah ini juga pemerintah akan antisipasi, karena ini cukup tinggi," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Untuk yang tertinggi, kata Suryamin, terjadi di Pontianak dengan kenaikan hingga 72%, dan di Pangkalpinang hingga 70%.
Kedua, kata dia, tarif angkutan antar kota. Kenaikannya mencapai 11,8% dan andil 0,1%. Ada 58 kota IHK yang mengalami kenaikan. Tertinggi di Cirbeon 42% dan Purwokerto 36%.
"Ini disebabkan karena kenaikan tarif angkutan. Karena adanya Idul Fitri dan dua momen arus, arus mudik dan arus balik," kata Suryamin.
Ketiga, ikan segar yang kenaikannya mencapai 3,05%. Ini karena kebutuhan masyarakat akan ikan banyak dengan andil 0,09%. Karena pengaruh cuaca.
"Padahal, ini belum El Nino. Nanti El Nino akan melimpah malah ikannya. Seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya," ujar dia.
Keempat, daging ayam ras dengan kenaikannya mencapai 6,19% yang ikut andil 0,08%. Hal ini karena permintaan meningkat pada Ramadan dan Lebaran. Terjadi kenaikan di 66 kota IHK. Tertinggi di Cilacap dan Bukitinggi masing-masing 22%, dan di Tangerang 18%.
Kelima, cabai merah yang naik 14,36% dengan andil 0,08%. Hal ini karena karena permintaannya meningkat. Ada 52 kota IHK yang mengalami kenaikan, tertinggi di sampit dengan kenaikan 72% dan di Tanjung Pandan 58%
"Keenam adalah beras yang naik 0,68% dengan andil 0,03%. Ini karena sudah mulai berkurang ya pasokannya. Kenaikannya ada di 52 kota IHK. Tertinggi ada di Bulukumba dan Bandung sebesar 4% serta Bekasi dan Pangkal Pinang 3%," kata Suryamin.
Ketujuh, daging sapi dengan kenaikan 4,76% dan andil 0,03%. Ini karena meningkatnya permintaan di hari raya dan pasokannya yang agak terbatas. Terjadi kenaikan di 71 kota IHK dengan yang tertinggi di Depok 14%, dan Lubuk linggau 12%.
Kedelapan, Cabai rawit dengan kenaikan rata-rata mencapai 30,16%, dengan andilnya 0,03%. Ini, kata Suryamin karena meningkatnya permintaan. Terjadi kenaikan di 60 kota IHK, dengan yang tertinggi di Sumenep, sampai 99% dan Semarang 87%.
Kesembilan adalah tarif kereta api. Ini karena ada penyesuaian, terjadi kenaikan 6,94% dengan andilnya 0,02%. Karena permintaan jasa KA yang meningkat. Terjadi kenaikan di 19 kota IHK. Tertinggi di cirebon 40% dan Semarang 24%
Sedangkan penyebab deflasi, disebabkan karena bawang merah dengan perubahan harga minus 14,77% dengan andil minus0,08%. Terjadi penurunan di 78 kota IHK dan tertinggi penurunannya di Pare-pare 38% serta Kupang 34%.
Kedua adalah terlur ayam ras, minus 4,12%, andilnya minus 0,03%. Pasokannya cukup banyak. Turun di 48kota IHK. Tertinggi di Kediri 14% dan Sorong 12%.
Baca
BPS Catat Inflasi Juli 0,93%
Angka ini karena adanya momen Idul Fitri yakni arus mudik dan arus balik. "Ini terjadi dalam satu bulan. Kalau tahun kemarin kan beda bulan, arus mudik dan arus baliknya. Dari pantauan kami, kenaikannya terjadi di 52 kota IHK. Nah ini juga pemerintah akan antisipasi, karena ini cukup tinggi," kata Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Untuk yang tertinggi, kata Suryamin, terjadi di Pontianak dengan kenaikan hingga 72%, dan di Pangkalpinang hingga 70%.
Kedua, kata dia, tarif angkutan antar kota. Kenaikannya mencapai 11,8% dan andil 0,1%. Ada 58 kota IHK yang mengalami kenaikan. Tertinggi di Cirbeon 42% dan Purwokerto 36%.
"Ini disebabkan karena kenaikan tarif angkutan. Karena adanya Idul Fitri dan dua momen arus, arus mudik dan arus balik," kata Suryamin.
Ketiga, ikan segar yang kenaikannya mencapai 3,05%. Ini karena kebutuhan masyarakat akan ikan banyak dengan andil 0,09%. Karena pengaruh cuaca.
"Padahal, ini belum El Nino. Nanti El Nino akan melimpah malah ikannya. Seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya," ujar dia.
Keempat, daging ayam ras dengan kenaikannya mencapai 6,19% yang ikut andil 0,08%. Hal ini karena permintaan meningkat pada Ramadan dan Lebaran. Terjadi kenaikan di 66 kota IHK. Tertinggi di Cilacap dan Bukitinggi masing-masing 22%, dan di Tangerang 18%.
Kelima, cabai merah yang naik 14,36% dengan andil 0,08%. Hal ini karena karena permintaannya meningkat. Ada 52 kota IHK yang mengalami kenaikan, tertinggi di sampit dengan kenaikan 72% dan di Tanjung Pandan 58%
"Keenam adalah beras yang naik 0,68% dengan andil 0,03%. Ini karena sudah mulai berkurang ya pasokannya. Kenaikannya ada di 52 kota IHK. Tertinggi ada di Bulukumba dan Bandung sebesar 4% serta Bekasi dan Pangkal Pinang 3%," kata Suryamin.
Ketujuh, daging sapi dengan kenaikan 4,76% dan andil 0,03%. Ini karena meningkatnya permintaan di hari raya dan pasokannya yang agak terbatas. Terjadi kenaikan di 71 kota IHK dengan yang tertinggi di Depok 14%, dan Lubuk linggau 12%.
Kedelapan, Cabai rawit dengan kenaikan rata-rata mencapai 30,16%, dengan andilnya 0,03%. Ini, kata Suryamin karena meningkatnya permintaan. Terjadi kenaikan di 60 kota IHK, dengan yang tertinggi di Sumenep, sampai 99% dan Semarang 87%.
Kesembilan adalah tarif kereta api. Ini karena ada penyesuaian, terjadi kenaikan 6,94% dengan andilnya 0,02%. Karena permintaan jasa KA yang meningkat. Terjadi kenaikan di 19 kota IHK. Tertinggi di cirebon 40% dan Semarang 24%
Sedangkan penyebab deflasi, disebabkan karena bawang merah dengan perubahan harga minus 14,77% dengan andil minus0,08%. Terjadi penurunan di 78 kota IHK dan tertinggi penurunannya di Pare-pare 38% serta Kupang 34%.
Kedua adalah terlur ayam ras, minus 4,12%, andilnya minus 0,03%. Pasokannya cukup banyak. Turun di 48kota IHK. Tertinggi di Kediri 14% dan Sorong 12%.
Baca
BPS Catat Inflasi Juli 0,93%
(izz)