Pameran Industri Prioritaskan Produk Lokal

Kamis, 06 Agustus 2015 - 21:26 WIB
Pameran Industri Prioritaskan Produk Lokal
Pameran Industri Prioritaskan Produk Lokal
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memprioritaskan produk industri yang memiliki kandungan lokal tinggi untuk dipamerkan.

Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menegaskan beberapa alasannya. Pertama, sebagai penghargaan bagi pelaku industri yang telah menggunakan komponen produk dalam negeri dengan proses produksi mereka.

"Ini sekaligus penghargaan, wujud 'fairness', dan hubungan timbal balik. Pemerintah mendorong rekan-rekan pengusaha menambah komponen lokal, jadi sudah selayaknya mereka mendapat apresiasi berupa prioritas pameran," kata Saleh dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (6/8/2015).

Menperin datang ke Surabaya untuk meresmikan pembukaan Pameran Produksi Indonesia (PPI) 2015 bertema 'Bangga Menggunakan Produk Indonesia'. Turut hadir adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo, anggota Komisi VI DPR RI Slamet Junaidi, Bambang Haryo Soekartono dan Wakil Ketua Kadin Bambang Sujagad.

Ajang yang digelar di Grand City Convention and Exhibition Hall, Surabaya ini pada 6-9 Agustus 2015. Pameran ini merupakan bagian dari peringatan 70 Tahun Indonesia Merdeka.

Sebanyak 150 perusahaan dari berbagai daerah termasuk Jawa Timur sebagai tuan rumah. Produk yang dipamerkan beragam seperti garmen, tekstil, tenun, alat transportasi, elektronika, telematika hingga furnitur dan perhiasan.

Pada waktu bersamaan, Kemenperin juga menggelar pameran serupa di BSD City, Tangerang Selatan bertajuk "Industrialisasi untuk Kemandirian Bangsa".

Pemerintah, imbuh Saleh, tidak akan sungkan untuk mempromosikan kemampuan industri dalam negeri dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi. Tujuannya agar masyarakat mengenal, membeli, memakai dan bangga dengan produk-produk Tanah Air.

"Bangga itu kan memperkuat cinta. Kalau bangga memakai produk nasional maka pasti selalu mencintai buatan dalam negeri. Dan kalau sudah cinta pasti akan bangga, berputar begitu seterusnya," tutur dia.

Para pelaku usaha industri juga diharapkan meningkatkan kemampuan dan kapasitas produksi, sehingga mampu menghasilkan barang dan jasa yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi, serta dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Penggunaan produk dalam negeri juga menjadi strategi menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015. Hal ini menjadi upaya kolektif bangsa untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri dalam negeri.

"Makin bertambahnya penggunaan dalam negeri bukan saja membuka peluang, tapi juga menciptakan lapangan kerja dari industri hulu hingga hilir," kata Anggota DPR RI Slamet Junaidi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4615 seconds (0.1#10.140)