Batam Uji Coba Distribusi Tertutup Elpiji 3 Kg

Senin, 10 Agustus 2015 - 07:54 WIB
Batam Uji Coba Distribusi...
Batam Uji Coba Distribusi Tertutup Elpiji 3 Kg
A A A
JAKARTA - Pemerintah berencana menerapkan uji coba distribusi elpiji 3 kilogram (kg) secara tertutup pada bulan ini di Batam, Kepulauan Riau.

Pelaksanaan program tersebut guna menanggulangi ada penyelewengan elpiji subsidi 3 kg. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja mengatakan, denganprogramini, penyaluranelpiji 3 kg diharapkan tepat sasaran.

Masyarakat kurang mampu maupunusahamikro akanmendapatkan kartu identitas jenis tertentu untuk dapat membeli dengan harga subsidi, sementara masyarakat mampu tidak dapat membeli sehingga harus membeli dengan harga keeokonomian. Adapun elpiji 3 kg subsidi akan dijual dengan harga Rp4.750perkg, sedangkanyang tidak disubsidi dibanderol dengan harga Rp11.800 per kg.

”Jumlah masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi ada 200.000 kartu keluarga. Model pemberian subsidi baru akan dibahas minggu depan karena belumadaposanggarandiAPBN 2015. Nanti akan dilihat apakah uang diberikan langsung atau ditalangi dulu oleh Pertamina,” kata dia di Jakarta kemarin. Pihaknya juga telah bekerja sama dengan pemerintah daerah Batam untuk menyosialisasikan program ini.

Sosialisasi lainnya akan digencarkan lewat media masa karena nanti tidak hanya di Batam, tapi juga diperluas ke daerah lain misalnya Tarakan, KalimantanTimurdan Bali yang akan dilaksanakan pada September-November . ”Jika hasilnya bagus, akan diterapkan secara nasional tahun depan. Tapi jika hasil evaluasi nanti sama saja artinya sudah tepat sasaran, tidak perlu diterapkan distribusi tertutup,” katadia.

Direktur Pembinaan Usaha HilirMigasKementerianESDM Setyorini Tri Hutami mengatakan, mekanisme pengendalian akan ditentukan pekan depan. Terdapat empat opsi mekanisme di antaranya subsidi langsung atau subsidi dengan kartu identitas tertentu, distribusi tertutup melalui kartu kendali, sistem finger print, dan terakhir dengan kartu bank.

”Model finger print ini disebut dengan pemindahan sidik jari saat membeli elpiji, biayanya memang lebih mahal. Selain itu, distribusi elpiji 3 kg yang subsidi hanya akan diterapkan di tingkat agen dan pangkalan tidak sampai kepada pengecer,” jelasnya.

Nanang wijayanto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0428 seconds (0.1#10.140)