MNC Securities Bidik Eksekutif Muda
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Securities terus melakukan ekspansi, salah satunya dengan membuka kantor cabang ke-40 yang berlokasi di kampus PPM Manajemen. Ekspansi ini sebagai upaya perusahaan membidik investor ritel, khususnya kalangan eksekutif muda dan mahasiswa.
Direktur Utama MNC Securities Susy Meilina mengatakan, dari 40 cabang yang telah dimiliki perusahaan, tujuh di antaranya berada di lingkungan perguruan tinggi. Enam kampus lainnya berada di wilayah Semarang (Jawa Tengah), Bogor (Jawa Barat), dan Jakarta.
”Ini merupakan upaya kami untuk literasi pendidikan, khususnya dalam berbisnis di pasar modal. Mahasiswa adalah masa depan bangsa dan membutuhkan informasi yang tepat sebagai calon investor,” kata Susy seusai peresmian kantor cabang MNC Securities ke-40 di Kampus PPM Manajemen, Jakarta, kemarin.
Susy menjelaskan, dari 250 juta masyarakat Indonesia, masih banyak jumlah masyarakat kelas menengah. Hal ini menjadikan potensi investor ritel masih terbuka lebar di Indonesia. Meski demikian, pemahaman terkait dunia pasar modal masih kurang. ”Kantor cabang ini sangat strategis bagi karyawan eksekutif muda serta mahasiswa, untuk eksekutif muda mereka telah mempunyai penghasilan tetap dan dibutuhkan perencanaan keuangan yang tepat,” imbuhnya.
Menurut dia, kantor cabang terbaru tersebut ditargetkan memperoleh transaksi perdagangan efek (trading ) mencapai Rp5 miliar per harinya. Ini merupakan jumlah trading tertinggi, pasalnya rata-rata transaksi perdagangan efek di kantor cabang MNC Securities lainnya hanya mencapai Rp1-2 miliar.
”MNC Securities saat ini mempunyai investor berjumlah 6.000 investor ritel, kami menargetkan pertumbuhan yang realistis. Dari seluruh investor di Indonesia yang berjumlah 400.000, yangaktif trading hanya 20.000, jadi yang diperlukan jumlah yang aktif,” harapnya.
Branch Management MNC Securities Kantor Cabang PPM Iman Indraprasto menambahkan, dengan hadirnya kantor cabang ini, mahasiswa yang ingin belajar saham dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan untuk mencari tahu lebih dalam ilmu mengenai pasar modal. ”Mahasiswa diharapkan dapat langsung menerapkan ilmu yang mereka dapat di dunia perkuliahan seperti melakukan praktik perdagangan saham secara real time ,” akunya.
Di tempat yang sama, Ketua Sekolah Tinggi PPM Manajemen Alexander Liang menilai, MNC Securities memilih lokasi yang tepat, karena PPM Manajemen mempunyai sejumlah program studi mulai dari jenjang S1, S2, hingga ke depan akan dipersiapkan untuk S3.
”Potensi pasar kelas menengah besar tapi belum tergarap, alasan masyarakat tidak mau berinvestasi di pasar modal karena salah persepsi. Dengan adanya MNC Securities di PPM Manajemen ini, akan memberikan informasi yang benardantepat,” ujarnya.
Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, beberapa emiten yang telah menunjukkan pertumbuhan di paruh pertama tahun ini akan berlanjut pada semester II/2015. Meski demikian, ada beberapa emiten yang mengalami koreksi target karena tidak sesuai ekspektasi.
”Ada sejumlah isu yang menyebabkan koreksi target, di antaranya perlambatan pertumbuhan ekonomi, rendahnya serapan anggaran infrastruktur. Dari isu global perlambatan ekonomi di China dan rencana menaikkan sukubungaolehTheFed,” jelasdia.
Heru febrianto
Direktur Utama MNC Securities Susy Meilina mengatakan, dari 40 cabang yang telah dimiliki perusahaan, tujuh di antaranya berada di lingkungan perguruan tinggi. Enam kampus lainnya berada di wilayah Semarang (Jawa Tengah), Bogor (Jawa Barat), dan Jakarta.
”Ini merupakan upaya kami untuk literasi pendidikan, khususnya dalam berbisnis di pasar modal. Mahasiswa adalah masa depan bangsa dan membutuhkan informasi yang tepat sebagai calon investor,” kata Susy seusai peresmian kantor cabang MNC Securities ke-40 di Kampus PPM Manajemen, Jakarta, kemarin.
Susy menjelaskan, dari 250 juta masyarakat Indonesia, masih banyak jumlah masyarakat kelas menengah. Hal ini menjadikan potensi investor ritel masih terbuka lebar di Indonesia. Meski demikian, pemahaman terkait dunia pasar modal masih kurang. ”Kantor cabang ini sangat strategis bagi karyawan eksekutif muda serta mahasiswa, untuk eksekutif muda mereka telah mempunyai penghasilan tetap dan dibutuhkan perencanaan keuangan yang tepat,” imbuhnya.
Menurut dia, kantor cabang terbaru tersebut ditargetkan memperoleh transaksi perdagangan efek (trading ) mencapai Rp5 miliar per harinya. Ini merupakan jumlah trading tertinggi, pasalnya rata-rata transaksi perdagangan efek di kantor cabang MNC Securities lainnya hanya mencapai Rp1-2 miliar.
”MNC Securities saat ini mempunyai investor berjumlah 6.000 investor ritel, kami menargetkan pertumbuhan yang realistis. Dari seluruh investor di Indonesia yang berjumlah 400.000, yangaktif trading hanya 20.000, jadi yang diperlukan jumlah yang aktif,” harapnya.
Branch Management MNC Securities Kantor Cabang PPM Iman Indraprasto menambahkan, dengan hadirnya kantor cabang ini, mahasiswa yang ingin belajar saham dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan untuk mencari tahu lebih dalam ilmu mengenai pasar modal. ”Mahasiswa diharapkan dapat langsung menerapkan ilmu yang mereka dapat di dunia perkuliahan seperti melakukan praktik perdagangan saham secara real time ,” akunya.
Di tempat yang sama, Ketua Sekolah Tinggi PPM Manajemen Alexander Liang menilai, MNC Securities memilih lokasi yang tepat, karena PPM Manajemen mempunyai sejumlah program studi mulai dari jenjang S1, S2, hingga ke depan akan dipersiapkan untuk S3.
”Potensi pasar kelas menengah besar tapi belum tergarap, alasan masyarakat tidak mau berinvestasi di pasar modal karena salah persepsi. Dengan adanya MNC Securities di PPM Manajemen ini, akan memberikan informasi yang benardantepat,” ujarnya.
Head of Research MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, beberapa emiten yang telah menunjukkan pertumbuhan di paruh pertama tahun ini akan berlanjut pada semester II/2015. Meski demikian, ada beberapa emiten yang mengalami koreksi target karena tidak sesuai ekspektasi.
”Ada sejumlah isu yang menyebabkan koreksi target, di antaranya perlambatan pertumbuhan ekonomi, rendahnya serapan anggaran infrastruktur. Dari isu global perlambatan ekonomi di China dan rencana menaikkan sukubungaolehTheFed,” jelasdia.
Heru febrianto
(ftr)