Indonesia Surplus Tomat 900 Ribu Ton/Tahun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Srie Agustina mengatakan, Indonesia rata-rata mengalami kelebihan produksi (surplus) tomat 916.000 ton tiap tahun.
Menurutnya, kebutuhan penyerapan tomat di pasar hanya sebesar 520.000 ton. Besaran surplus berada di kisaran 396.000-400.000 ton per tahun.
"Industri hilir pengolahan belum berkembang, jadi perlu didorong. Industri menengah dan kecil mana yang membutuhkan itu untuk kita pasok," ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Dia menerangkan, dengan digelarnya acara bertajuk 'Gerakan Beli Tomat Petani' bertepatan dengan HUT RI ke-70 ini bertujuan agar petani tidak semakin terpuruk.
"Ini perwujudan kehadiran kita sebagai elemen negara, maka karyawan kementerian atau lembaga adalah sebagai alat negara," jelas Srie.
Sebelum acara tersebut digelar, pihaknya telah berdikusi terlebih dahulu dengan Kementerian Pertanian (Kementan) cara menyikapi jatuhnya harga tomat.
"Karena memenuhi permintaan Kementan itu kita koordinasi, kita mengundang para pelaku industri tomat, kementerian atau lembaga dan pengusaha retail," pungkasnya.
Menurutnya, kebutuhan penyerapan tomat di pasar hanya sebesar 520.000 ton. Besaran surplus berada di kisaran 396.000-400.000 ton per tahun.
"Industri hilir pengolahan belum berkembang, jadi perlu didorong. Industri menengah dan kecil mana yang membutuhkan itu untuk kita pasok," ujar dia di kantornya, Jakarta, Senin (17/8/2015).
Dia menerangkan, dengan digelarnya acara bertajuk 'Gerakan Beli Tomat Petani' bertepatan dengan HUT RI ke-70 ini bertujuan agar petani tidak semakin terpuruk.
"Ini perwujudan kehadiran kita sebagai elemen negara, maka karyawan kementerian atau lembaga adalah sebagai alat negara," jelas Srie.
Sebelum acara tersebut digelar, pihaknya telah berdikusi terlebih dahulu dengan Kementerian Pertanian (Kementan) cara menyikapi jatuhnya harga tomat.
"Karena memenuhi permintaan Kementan itu kita koordinasi, kita mengundang para pelaku industri tomat, kementerian atau lembaga dan pengusaha retail," pungkasnya.
(izz)