Bawang Merah Sumbang Deflasi Terbesar Agustus
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mencatat bawang merah memiliki andil utama dalam pencapaian deflasi Agustus 2015. Penurunan harganya mencapai 15,92% sehingga andil terhadap deflasinya 0,08%.
Terjadi penurunan harga bawang merah di 77 kota IHK, tertinggi di Banyuwangi 36% dan Tanjung sebesar 32%. "Tarif angkutan udara, juga turut andil. Penurunan harganya 4,7%. Andil terhadap deflasi 0,07%. Ini karena permintaan jasa angkutan berkurang setelah lewat libur dan Lebaran. Penurunannya terjadi di 37 kota IHK dan tertinggi di Singkawang 44% dan Manado 30%," kata Suryamin di Gedung BPS, Selasa (1/9/2015).
Kemudian, tarif angkutan antar kota juga mengalami penurunan dan turut memberikan andil, karena terlepas dari musim puasa dan Lebaran di Indonesia. Penurunannya mencapai 6,08% dengan andil 0,05%. Terjadi penurunan di 40 kota IHK dengan yang tertinggi di Purwokerto 26%, Cirebon dan Jember 22%.
"Berikutnya adalah tomat sayur. Penurunan harganya mencapai 8,04% dengan andil 0,02%. Ini karena pasokannya banyak terutama di awal-awal musim panas ini. Sisa tanamnya di musim lalu juga masih banyak. Terjadi penurunan di 52 kota IHK, tertinggi di Manado 41% dan Gorontalo 37%," kata Suryamin.
Emas perhiasan juga ikut menyumbang deflasi. Penurunan harganya mencapai 1,1% dengan andil 0,01%. Ini dikarenakan emas mengikuti harga internasional. Terjadi penurunan di 61 kota IHK, tertinggi di Tanjung Pandan 4% dan Singkawang 3%.
"Kemudian tarif kereta api. Penurunan harganya mencapai 5,46% dengan andil 0,01%. Ini normal lagi ya setelah lebaran kemarin. Terus penurunan terjadi di 19 kota IHK dan tertinggi di Cirebon 39%," pungkasnya.
Baca Juga:
Ini 10 Besar Komoditas Penyumbang Inflasi Agustus
Inflasi Agustus 0,39% Terendah dalam Lima Tahun
Terjadi penurunan harga bawang merah di 77 kota IHK, tertinggi di Banyuwangi 36% dan Tanjung sebesar 32%. "Tarif angkutan udara, juga turut andil. Penurunan harganya 4,7%. Andil terhadap deflasi 0,07%. Ini karena permintaan jasa angkutan berkurang setelah lewat libur dan Lebaran. Penurunannya terjadi di 37 kota IHK dan tertinggi di Singkawang 44% dan Manado 30%," kata Suryamin di Gedung BPS, Selasa (1/9/2015).
Kemudian, tarif angkutan antar kota juga mengalami penurunan dan turut memberikan andil, karena terlepas dari musim puasa dan Lebaran di Indonesia. Penurunannya mencapai 6,08% dengan andil 0,05%. Terjadi penurunan di 40 kota IHK dengan yang tertinggi di Purwokerto 26%, Cirebon dan Jember 22%.
"Berikutnya adalah tomat sayur. Penurunan harganya mencapai 8,04% dengan andil 0,02%. Ini karena pasokannya banyak terutama di awal-awal musim panas ini. Sisa tanamnya di musim lalu juga masih banyak. Terjadi penurunan di 52 kota IHK, tertinggi di Manado 41% dan Gorontalo 37%," kata Suryamin.
Emas perhiasan juga ikut menyumbang deflasi. Penurunan harganya mencapai 1,1% dengan andil 0,01%. Ini dikarenakan emas mengikuti harga internasional. Terjadi penurunan di 61 kota IHK, tertinggi di Tanjung Pandan 4% dan Singkawang 3%.
"Kemudian tarif kereta api. Penurunan harganya mencapai 5,46% dengan andil 0,01%. Ini normal lagi ya setelah lebaran kemarin. Terus penurunan terjadi di 19 kota IHK dan tertinggi di Cirebon 39%," pungkasnya.
Baca Juga:
Ini 10 Besar Komoditas Penyumbang Inflasi Agustus
Inflasi Agustus 0,39% Terendah dalam Lima Tahun
(izz)