Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Rp67,8 T

Jum'at, 04 September 2015 - 09:41 WIB
Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Rp67,8 T
Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Rp67,8 T
A A A
JAKARTA - Asosiasi Asuransi JiwaIndonesia(AAJI) mencatatkan pertumbuhan total pendapatan premi asuransi jiwa pada kuartal II/2015 sebesar Rp67,8 triliun atau meningkat 26,6% dibanding periode yang sama di 2014 yakni sebesar Rp53,58 triliun.

Premi bisnis baru memberikan kontribusi sekitar 57,8%. ”Pendapatan premi bisnis baru tumbuh 28,2% menjadi Rp39,19 triliun dari Rp30,57 triliun pada kuartal II/2014. Selain pendapatan premi bisnis baru, premi lanjutan juga turut memengaruhi pertumbuhan pendapatan premi sebesar 24,4%,” kata Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim saat konferensi pers AAJI kuartal II/2015 di Jakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, total premi lanjutan mengalami peningkatan 24,4% dari Rp23 triliun menjadi Rp28,63 triliun. ”Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional, industri asuransi jiwa tetap membukukan kinerja positif. Kami bersyukur industri asuransi jiwa masih dipercaya oleh masyarakat,” ujarnya. Dia melanjutkan, kontributor terbesar dari pendapatan premi yakni investasi (unitlink ) sebesar 55,4%. Sementara produk tradisional menyumbang sekitar 44,6%.

Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menambahkan, total aset asuransi jiwa juga mengalami pertumbuhan 23,2%, menjadi Rp368,52 triliun dari Rp299,22 triliun. Menurutnya, peningkatan jumlah total aset asuransi jiwa dipengaruhi peningkatan jumlah investasi sebesar 21% mencapai Rp320,51 triliun dari Rp264,97 triliun.

Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan kondisi pasar yang melemah, instrumen investasi seperti reksadana, deposito, dan properti masih menjadi pilihan industri asuransi jiwa. Di samping itu, lanjut dia, dalam periode enam bulan pertama, AAJI juga berhasil membukukan peningkatan pembayaran klaim dan manfaat sebesar 31,6% dengan nilai Rp43,16 triliun dari Rp32,8 triliun.

Nini menuturkan, total pembayaran klaim dan manfaat yang ditujukan untuk polis yang ditebus (surrender) berhasil tumbuh 32,1% atau mencapai Rp19,63 triliun. Sementara, klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) juga masih mengalami pertumbuhan 23,7% dibandingkan periode serupa tahun lalu yang mencapai Rp10,69 triliun.

”Namun, pertumbuhannya pada kuartal kedua masih lebih rendah dibandingkan kuartal pertama tahun ini yang pertumbuhannya mencapai 61%,” jelasnya. Nini mengungkapkan, penebusan maupun penarikan sebagian tersebut sedikit banyak disebabkan oleh adanya kebutuhan akan tersedianya dana tunai yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk keperluan lainnya.

Jika dilihat dari kontribusi saluran pemasaran terhadap total pendapatan premi, sekitar 44,5% merupakan kontribusi dari jalur keagenan, sekitar 36,7% jalur bancassurance , dan sekitar 18,8% disumbangkan dari saluran pemasaran lainnya. Hingga semester I/2015 tenaga pemasar asuransi jiwa mengalami peningkatan 20,7% menjadi 452.836 orang dari 375.253 orang. Menurutnya, peningkatan tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap profesi keagenan semakin bertambah.

Kunthi fahmar sandy
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5237 seconds (0.1#10.140)