DPR Apresiasi Langkah Pertamina Turunkan Elpiji Nonsubsidi
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR RI mengapresiasi langkah PT Pertamina (Persero) untuk menurunkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kilogram (kg) dari sebelumnya Rp142.000/tabung menjadi Rp135.300/tabung.
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menuturkan, langkah BUMN minyak dan gas tersebut untuk menurunkan harga elpiji 12 kg patut diacungi jempol karena akan dapat mengurangi beban masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Harga elpiji ini, saya kira itu bagus karena itu akan mengurangi beban masyarakat, khususnya beban masyarakat menengah ke bawah," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Terlebih, sambung mantan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM ini, kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak stabil, sehingga dibutuhkan upaya-upaya agar masyarakat tidak semakin terpuruk atas pelemahan ekonomi di Tanah Air.
"Karena kan sekarang kita sedang mengalami krisis. Sebetulnya kita harus bisa melakukan sesuatu yang bisa mengurangi beban yang kena krisis," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga elpiji 12 kg menjadi Rp135.300/tabung rata-rata nasional atau turun rata-rata Rp6.700/tabung dari harga sebelumnya sebesar Rp142.000/tabung.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, besaran penurunan dilakukan berdasarkan data historis harga CP Aramco dan juga kurs dolar AS (USD) terhadap rupiah, serta estimasi pergerakan keduanya. Penurunan harga dilakukan terhitung mulai 16 September 2015.
“Dengan penurunan harga ini diharapkan konsumen, terutama konsumen rumah tangga yang merupakan konsumen utama dari elpiji 12 kg dapat merasakan manfaatnya,” ujar Ahmad, seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menuturkan, langkah BUMN minyak dan gas tersebut untuk menurunkan harga elpiji 12 kg patut diacungi jempol karena akan dapat mengurangi beban masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Harga elpiji ini, saya kira itu bagus karena itu akan mengurangi beban masyarakat, khususnya beban masyarakat menengah ke bawah," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Terlebih, sambung mantan Dirjen EBTKE Kementerian ESDM ini, kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak stabil, sehingga dibutuhkan upaya-upaya agar masyarakat tidak semakin terpuruk atas pelemahan ekonomi di Tanah Air.
"Karena kan sekarang kita sedang mengalami krisis. Sebetulnya kita harus bisa melakukan sesuatu yang bisa mengurangi beban yang kena krisis," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga elpiji 12 kg menjadi Rp135.300/tabung rata-rata nasional atau turun rata-rata Rp6.700/tabung dari harga sebelumnya sebesar Rp142.000/tabung.
Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, besaran penurunan dilakukan berdasarkan data historis harga CP Aramco dan juga kurs dolar AS (USD) terhadap rupiah, serta estimasi pergerakan keduanya. Penurunan harga dilakukan terhitung mulai 16 September 2015.
“Dengan penurunan harga ini diharapkan konsumen, terutama konsumen rumah tangga yang merupakan konsumen utama dari elpiji 12 kg dapat merasakan manfaatnya,” ujar Ahmad, seperti dalam rilis yang diterima Sindonews di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
(rna)