Kemenperin: Pewarna Alami Nilai Tambah Batik Indonesia

Sabtu, 03 Oktober 2015 - 11:33 WIB
Kemenperin: Pewarna Alami Nilai Tambah Batik Indonesia
Kemenperin: Pewarna Alami Nilai Tambah Batik Indonesia
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah menekankan, penggunaan pewarna alami menjadi nilai tambah batik Indonesia.

Keragaman tanaman yang dimiliki nusantara sebagai bahan baku pewarna menjadi keunggulan. "Benefitnya, perajin leluasa untuk terus mengembangkan warna alam dan diterapkan ke batik yang diproduksi," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, hal tersebut juga turut memacu munculnya wirausaha baru. Jumlah usaha skala pembatikan IKM di Indonesia saat ini tercatat sejumlah 39.641 unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 916.783 orang dan nilai produksi sebesar USD39,4 Juta serta total ekspor sebesar USD4,1 Juta.

Menurutnya, pemerintah juga mengapresiasi Yayasan Batik Indonesia yang telah berperan penting dalam mewujudkan transformasi kultural menuju modernisasi masyarakat batik, baik sebagai perajin, fashion designer maupun pengguna.

Ketua Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginandjar Kartasasmita menegaskan, organisasinya terus mendukung pembatik agar bisa memakai pewarna alami. Pihaknya juga mendukung agar para perajin dan pelaku usaha mulai mengurangi atau bahkan tidak lagi memakai pewarna kimia yang tidak ramah lingkungan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mendorong perajin dan pengusaha batik untuk mencantumkan logo bertuliskan 'Batik Indonesia' bersama merek dagang masing-masing produk.

Hal itu agar batik Indonesia mudah dikenal, terpercaya untuk dunia dan menjaga kualitas setiap batik Indonesia. Termasuk dalam rangka menghadapi tantangan jangka panjang.

Baca: Menperin Dorong Pengusaha Cantumkan Logo Batik Indonesia
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6484 seconds (0.1#10.140)