Minyak Dunia Anjlok 4% Dipicu Jatuhnya Harga Bensin
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia anjlok 4% pada Senin waktu New York setelah harga bensin jatuh, ditambah melambatnya pertumbuhan ekonomi di China dan tanda-tanda bahwa minyak Iran akan membanjiri pasar setelah kesepakatan nuklir.
Pedagang mengatakan, menguatnya dolar Amerika Serikat (USD) dan mendatarnya Wall Street makin menekan harga minyak dunia.
"Produk pasar tampaknya akan terpengaruh keprihatinan musim pemeliharaan kilang yang telah mencapai puncaknya," kata broker di Likuidity Energy Pete Donovan, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/10/2015).
Persediaan minyak mentah AS naik 3,7 juta barel pada pekan lalu, kenaikan mingguan keempat berturut-turut, sesuai dengan harapan rata-rata analis yang disurvei oleh Reuters.
Minyak Brent pengiriman bulan depan turun USD1,85 atau 3,7% menjadi USD48,61/barel. Sementara minyak mentah AS pada bulan depan turun USD1,37, atau 3% menjadi USD45,89, dengan volume perdagangan yang lebih ringan menjelang berakhirnya kontrak di pasar spot.
Sementara harga bensin anjlok 5% di tengah kekhawatiran pemanfaatan kilang AS ketika menurunnya aktivitas pemeliharaan. Sementara minyak solar turun hampir 3%.
Adapun negosiator nuklir Iran mengatakan pada hari Senin, dia berharap pelaksanaan kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara Barat dilakukan sebelum akhir tahun ini. Iran memperkirakan meningkatkan produksi sebanyak 500.000 barel per hari (bph) dalam sepekan dengan dicabutnya sanksi.
Pedagang mengatakan, menguatnya dolar Amerika Serikat (USD) dan mendatarnya Wall Street makin menekan harga minyak dunia.
"Produk pasar tampaknya akan terpengaruh keprihatinan musim pemeliharaan kilang yang telah mencapai puncaknya," kata broker di Likuidity Energy Pete Donovan, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (20/10/2015).
Persediaan minyak mentah AS naik 3,7 juta barel pada pekan lalu, kenaikan mingguan keempat berturut-turut, sesuai dengan harapan rata-rata analis yang disurvei oleh Reuters.
Minyak Brent pengiriman bulan depan turun USD1,85 atau 3,7% menjadi USD48,61/barel. Sementara minyak mentah AS pada bulan depan turun USD1,37, atau 3% menjadi USD45,89, dengan volume perdagangan yang lebih ringan menjelang berakhirnya kontrak di pasar spot.
Sementara harga bensin anjlok 5% di tengah kekhawatiran pemanfaatan kilang AS ketika menurunnya aktivitas pemeliharaan. Sementara minyak solar turun hampir 3%.
Adapun negosiator nuklir Iran mengatakan pada hari Senin, dia berharap pelaksanaan kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara Barat dilakukan sebelum akhir tahun ini. Iran memperkirakan meningkatkan produksi sebanyak 500.000 barel per hari (bph) dalam sepekan dengan dicabutnya sanksi.
(rna)