Rizal: RJ Lino Jangan Jumawa, Ini Sudah Waktunya Disetop

Rabu, 21 Oktober 2015 - 11:00 WIB
Rizal: RJ Lino Jangan...
Rizal: RJ Lino Jangan Jumawa, Ini Sudah Waktunya Disetop
A A A
JAKARTA - Menteri Koordina‎tor bidang Kemaritiman Rizal Ramli meminta agar Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino tidak jumawa dengan memasang iklan bernilai miliaran rupiah, untuk melakukan perlawanan terhadap aksinya membongkar beton yang menghalangi jalur kereta pelabuhan. Rizal menyebutkan ini sudah waktunya disetop.

Dia mengatakan, uang yang digunakan RJ Lino untuk memasang iklan bernilai fantastis di beberapa‎ media massa merupakan uang negara. Sehingga, tidak seharusnya Lino menggunakan uang negara dengan seenaknya bahkan menyewa konsultan public relation (PR).

"Memang iklannya luar biasa menyewa konsultan PR yang sangat mahal. Dipikir kali pengeluaran ini seolah pengeluaran pribadi, ini uang negara jangan seenak-enaknya menggunakan uang negara," katanya di Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Mantan Menko bidang Perekonomian ini mengakui kinerja Lino di awal jabatannya cukup bagus. Namun belakangan bos BUMN pelabuhan tersebut semakin tidak jelas dengan menganggap uang perusahaan seperti milik pribadi.

"Saya akui Lino, lumayan mula-mulanya. Tapi, belakangan makin ngaco. Anggap uang perusahaan sudah kaya milik priba‎di," tegasnya.

Rizal juga menyindir habis-habisan Lino dengan mengatakan bahwa ‎orang nomor satu di Pelindo II tersebut sok berkuasa dengan berhasil menggusur Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Budi Waseso (Buwas). "Ini sudah waktunya (RJ Lino) disetop," tegasnya.

Menurutnya, RJ Lino tidak mengerti perbedaan antara manfaat keuntungan perusahaan dengan keuntungan ekonomi. ‎Penutupan jalur kereta api pelabuhan justru tidak menguntungkan bagi perekonomian Indonesia.

Kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok pun telah merugikan negara dengan lamanya waktu bongkar muat barang (dwelling time).

"Padahal justru di seluruh dunia, di pelabuhan San Fransisco‎, Seattle selalu pelabuhan dengan kereta api. Itu akan mempercepat kemacetan di Tanjung Priok," jelasnya.

‎RJ Lino, lanjut mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) ini, menggunakan alasan yang tidak masuk akal agar kereta api tidak melintas di pelabuhan. Bos Pelindo II itu beralasan bahwa di dunia ini berlaku mekanisme first come first out sehingga kapal yang datang masuk terlebih dahulu.

"Padahal ngantrenya aja ngaco.‎ Hingga waktu tunggu kapal menjadi sangat lama. Di Singapura satu hari. Di sini mahal sekali. Ini saja masih melakukan pembelaan-pembelaan yang enggak bermutu. Jadi, bayar iklan berapa enggak bermutu. Ya kita akan benahi ini," tegas Rizal.

Dia menambahkan, Lino pun menolak menaikkan tarif penalti kontainer yang terlalu lama di pelabuhan. ‎"Padahal kalau itu dilakukan tarif penaltinya dinaikkan, akan dibawa keluar itu semua. Saya kira, jangan terlalu jumawa ya jadi orang. Ini Republik Indonesia," tandasnya.

Baca juga
:

Rizal Minta Susi Tak Melulu Tenggelamkan Kapal

Rizal Ramli: Jokowi Punya Nyali, SBY Tidak

Rizal Ramli: Sudirman Said Berani karena Ada Beking

Rizal Ramli Heran Sudirman Said Ngotot Bela Freeport
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9414 seconds (0.1#10.140)