Indonesia Siap Luncurkan Pesawat Komersil N219

Rabu, 28 Oktober 2015 - 22:06 WIB
Indonesia Siap Luncurkan...
Indonesia Siap Luncurkan Pesawat Komersil N219
A A A
BADUNG - Indonesia akan meluncurkan pesawat komersil jenis N219 yang bakal diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertepatan peringatan Hari Pahlawan, pada 10 Novemeber 2015.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak istana. Role off akan dipimpin langsung Presiden Jokowi tepat pada Hari Pahlawan tanggal 10 November 2015 di Bandung. Dengan di-role off-nya N219 ini, jadi momen kebangkitan industri pesawat terbang yang dimotori PT Dirgantara Indonesia (DI). Karena selama ini PT DI ibarat mati suri dan sebentar lagi akan hidup kembali," ujar Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Gunawan Setyo Prabowo di Kuta, Badung, Bali, Rabu (28/10/2015).

Dia menerangkan, pesawat tersebut mampu mengangkut 19 orang penumpang. Pesawat jenis N219 juga merupakan pesawat dengan desain sederhana. "Ini sebetulnya pesawat yang jauh lebih sederhana. Misi kita sesungguhnya adalah menghidupkan kembali PT DI," imbuhnya.

Dia menjelaskan, N219 bisa dikonversi untuk beberapa kepentingan. "Jadi, ada banyak koversinya bisa ke ampibi, military, transport, cargo, juga bisa untuk pemadam kebakaran," jelasnya.

Namun untuk sementara, pesawat ini ditujukan untuk pemenuhan transportasi perintis di Indonesia Timur. "N219 kelak menjadi moda transportasi utama bagi pulau-pulau Indonesia yang tidak dapat ditempuh jalur darat dan laut," katanya.

Di kawasan Indonesia Timur, ada kebutuhan pesawat untuk mendarat di daerah pegunungan, landing dan take-off yang pendek, serta fasilitas rendah.

Menurutnya, kali ini Lapan dan PT DI serius menggarap pesawat kecil ini. "Kita serius, ini ada barangnya, cetak biru. Dan, ini pasti jadi," jelasnya.

Pesawat N219 dibanderol dengan harga berkisar Rp50-54 miliar. "Itu nilai kompetitif kita. Potensial marketnya sekitar 250-an," ucapnya.

Pasa April 2016, kata Gunawan, N219 mulai melakukan first flight test. "Nanti sertifikasi turun saat itu. Itu sudah ready pesawat utuh dengan sistem lengkap," ucapnya.

Sementara pada 10 November depan pesawat ini akan resmi diperkenalkan kepada publik. "Saat ini kita sudah LoI ada pemesanan 75 unit. Itu dari Lion Air, Aviastar, MBA dan beberapa Pemda, seperti Aceh, Papua dan Kalimantan. Tahun 2017 kita akan masuk ke pasar. Persaingan terberat kita sama Tiongkok," ungkap Gunawan.

Setelah role off nanti, PT DI sudah membina sekitar 50 UKM besar di Indonesia seperti industri ban, gear, mekanik, dan sebagainya. "Kalau selama ini UKM itu hanya memproduksi ban mobil misalnya, kualitas dan desainnya bisa ditingkatkan menjadi ban pesawat. Begitu pula dengan gear, mekanik dan sebagainya. Dijamin semuanya merupakan produksi dalam negeri," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0919 seconds (0.1#10.140)